Penyesalan Seorang Pengedar dan Pengguna Ganja

Kamis, 08 Juni 2017 – 22:48 WIB
Polisi memborgol pelaku kriminal. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, SIDOARJO - Satresnarkoba Polresta Sidoarjo, Jawa Timur menggulung jaringan pengedar dan pengguna ganja, Selasa (6/6) malam.

Tiga tersangka ditangkap dan kini ditahan. Mereka adalah M Bagus Riyadi, 25, warga Pandean Pekauman, Arip Rahman, 25, warga Pandean RT 3 RW 1 Pekauman dan Laksaka Dewa, 29, warga Sidokare Indah RT 43 RW 12, Kecamatan Sidoarjo.

BACA JUGA: Teguh Konsumsi Ganja agar Fit saat Setir Mobil

Kasatresnarkoba Polresta Sidoarjo Kompol Sugeng Purwanto mengatakan, penangkapan ketiga tersangka dilakukan dari informasi masyarakat.

Dari informasi itu polisi melakukan penyelidikan dan lantas menggerebek tempat kos-kosan Bagus Riyadi di kawasan Kutuk, Sidokare.

BACA JUGA: Tukang Ojek Nyambi Kurir Bawa Ganja 5 Kg

“Saat penggerebekan itu kebetulan ada Arip di koskosan,” kata Sugeng seperti yang dilansir Radar Sidoarjo (Jawa Pos Group), Kamis (8/6).

Ketika dilakukan penggeledahan, polisi menemukan dua poket ganja seberat 0,8 gram di saku celana Arip.

BACA JUGA: Iwa K Menangis, Lalu Berpesan...

Dari pengakuannya, ganja tersebut didapatnya dari Bagus yang dibelinya senilai Rp 50 ribu per poket ganja.

“Meski Bagus saat digeledah tidak ada barang bukti tetapi dia telah memberikan ganja kepada Arip,” lanjut Sugeng.

Tidak berhenti di situ, polisi lalu melakukan pengembangan terkait asal usul ganja itu berdasarkan informasi dari Bagus yang menyebut dirinya mendapatkan ganja dari Laksaka.

“Kami kemudian menuju rumah Laksaka untuk menggeledah,” ujarnya.

Menurut Sugeng, saat tiba di rumah Laksaka, polisi mendapati tersangka sedang tidur. Polisi kemudian mengamankannya, serta melakukan penggeledahan.

“Kami menemukan tiga poket ganja yang beratnya sekitar 1 gram,” tambahnya.

Dari pengakuan Laksana, dirinya mendapatkan ganja tersebut dari temannya di Madura.

Jika bisa menjual 14 poket ganja, dirinya akan mendapatkan imbalan Rp 200 ribu. Setiap poketnya dijual Rp 50 ribu kepada pelanggannya.

“Saya sudah enam bulan jadi pengedar ganja,” aku pria yang memiliki banyak tato ini.

Sementara itu, Arip bekerja sebagai buruh pabrik di Gedangan itu mengaku hanya pengguna. Dia iseng merokok dengan ganja.

“Saya kapok dan menyesal,” ujarnya. (vga/jee)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Iwa K Menangis di Tahanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler