Penyuap Patrialis Mengaku Awalnya Cuma Penasaran

Rabu, 01 Februari 2017 – 21:22 WIB
Basuki Hariman. Foto: Rmol/jpg

jpnn.com - jpnn.com - Penyuap Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar, bos perusahaan impor daging sapi Basuki Hariman mengungkap kejanggalan di MK.

Basuki membeberkan, hasil uji materi Undang-undang nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah diputuskan MK. Namun, Basuki heran putusan itu tidak kunjung dibacakan.

BACA JUGA: KPK Akan Bantu MK Berbenah Pascapenangkapan Patrialis

Menurut dia, uji materi itu sudah melalui berbagai proses dan ada keputusan, tapi tidak pernah diumumkan.

"Ini menarik perhatian saya, sehingga saya mau tahu ada apa sih sebenarnya," kata Basuki usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (1/2).

BACA JUGA: Penyuap Patrialis Baru Sadar Suaranya Sudah Direkam KPK

Basuki mengatakan, Kamaluddin yang merupakan direktur di salah satu perusahaannya, menawarkan untuk memperkenalkan dengan Patrialis.

Setelah diperkenalkan, maka terjadilah pertemuan dengan Patrialis. Dia mengklaim, Patrialis mau bertemu dengan beberapa syarat.

BACA JUGA: KPK Dalami Temuan SGD 11.300 di Brankas Basuki

"Patrialis mau ketemu asal saya bukan orang berperkara," katanya.

Kemudian, tidak boleh membicarakan uang serta membawa tas. Basuki memenuhi syarat itu sehingga terjadilah pertemuan yang difasilitasi Kamaluddin di Jakarta Timur pada September 2016.

"Pertemuan singkat sekali. Saya hanya menanyakan ada gugatan tapi belum ada hasilnya. Dia (Patrialis) hanya bilang, ya coba nanti lihat saja," katanya.

Dia membantah dalam pertemuan itu menjanjikan sesuatu termasuk uang kepada Patrialis. Nah dia pun mempertanyakan kenapa putusan itu tak kunjung diumumkan.

Dia mengatakan, dalam putusan itu MK mengabulkan permohonan pemohon seluruhnya. Artinya, impor daging harus kembali dengan sistem free country dan membatalkan zona based country. Namun, dia heran putusan itu tidak diumumkan MK.

"Menjadi tanda tanya besar kenapa tidak diumumkan. Ada apa ini?" katanya.

Lebih lanjut dia mengklaim hanya berhubungan dengan Kamaluddin. Menurut dia, hanya Kamaluddin yang meminta uang kepadanya.

"Kalau Patrialis mah tidak pernah. Jadi duit buat Kamaluddin. Terserah saja namanya penyidik punya bukti-bukti sendiri," paparnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Desa Dikorupsi? Laporkan ke Sini


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler