Pepabri Minta Pemerintah Dewasa

Selasa, 13 September 2011 – 08:45 WIB

JAKARTA-Peristiwa bentrokan di Ambon dan banyaknya kasus korupsi di tanah air harus disikapi dewasa oleh pemerintahHal itu diungkapkan Ketua Umum Pepabri Agum Gumelar usai upacara dan ziarah ke Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Timur, kemarin (12/09).

Menurut Agum yang juga pemimpin upacara, pemerintah harus dewasa dan tidak emosional dalam menyikapi isu yang semakin gencar beredar di tengah-tengah masyarakat

BACA JUGA: BNP2TKI Amankan 79 TKI

’’Saya mengimbau kepada anggota Pepabri dan pemerintah untuk dewasa dalam menyikapi isu yang ada,’’ ujar mantan Danjen Kopassus ini, didampingi istrinya, Linda Amalia Sari.

Mantan Ketua Komite Normalisasi PSSI ini juga meminta kepada pemerintah untuk memberikan statemen yang menyejukkan masyarakat
’’Apabila tidak mampu memberikan komentar yang menyejukkan, lebih baik jangan komentar,’’ ungkap Agum

BACA JUGA: Ambon Masih Tegang



Mantan Menko Polsoskam ini mengatakan, kegiatan upacara dan ziarah ke makam pahlawan Kalibata ini dalam rangka hari jadi ke-52 Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), sekaligus untuk menghormati jasa pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara
’’Kegiatan ini rutin kami lakukan setiap tahun,’’ ujar pria yang selalu mengenakan pin merah putih ini.

Agum mengaku, kegiatan ini juga untuk kembali membulatkan tekat melanjutkan cita-cita para pahlawan

BACA JUGA: Jaksa Bersikukuh Antasari Bersalah

’’Kegiatan hari ini juga dijadikan momentum membulatkan tekat untuk berbuat lebih baik bagi bangsa dan negara,’’ ungkap mantan menteri perhubungan ini.

Menanggapi nasib janda pahlawan, Agum mengatakan, akan terus memperjuangkan nasib janda pahlawan baik dalam hal kesejahteraan hingga pemakaman suaminya’’Secara moral janda-janda pahlawan merupakan tanggung jawab kamiOleh karena itu, kami akan terus memperjuangkan kesejahteraan,’’ katanya. 

Namun, lanjut Agum, gelar pahlawan harus ketat diberikan kepada seseorang, karena pahlawan memiliki penilaian secara utuh’’Penilaian pahlawan harus utuhBaik dinilai prestasi, kepribadiannya hingga track record orang tersebutSehingga tidak serta merta memberikan predikat pahlawan kepada seseorang,’’ imbuhnya

Sementara itu, usai upacara, Agum dan Linda Amalia Sari yang juga menteri Negara pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan ketua umum persatuan istri purnawirawan melakukan tabur bunga di sejumlah makam para pahlawan(mos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Duga Asing Di Balik Bentrok Ambon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler