Peradi Berkomitmen Menerapkan Zero KKN Untuk Calon Advokat

Senin, 06 Mei 2024 – 03:51 WIB
Pelaksanaan PKPA DPC Peradi Jakbar bersama Binus University. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, JAKARTA - ‎Ketua DPC Peradi Jakarta Barat (Jakbar) Suhendra Asido Hutabarat menyebut bahwa tidak ada yang bisa menjamin calon pengacara lulus menjadi advokat Peradi di bawah kepemimpinan Otto Hasibuan.

Hal itu Asido sampaikan dalam acara penutupan PKPA Angkatan X DPC Peradi Jakbar-Binus University secara daring di Jakarta, Minggu (5/5). Dia menyebut Peradi menerapkan zero korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

BACA JUGA: DPN Peradi Pastikan Proses Seleksi Calon Advokat Zero KKN

“Jadi, hanya kemampuan teman-teman jika nanti mengikuti ujian, lulus itu karena kemampuannya, tidak ada yang bisa menjamin lulus,” kata dia.

Asido juga menyampaikan jumlah peserta PKPA Angkatan X ini sangat luar biasa, yakni sebanyak 292 orang. ‎Ini merupakan rekor terbanyak jumlah PKPA yang pernah diselenggarakan oleh DPC Peradi Jakbar.‎

BACA JUGA: Aktivis 98 Sebut Selama Era Jokowi Praktik KKN Dipertontonkan Secara Vulgar

“Sekarang sudah 292, terus 300 mudah-mudahan,” harap Asido

‎Senada dengan Asido, Ketua Bidang PKPA, Sertifikasi, dan Kerja Sama Universitas DPN Peradi, Firmanto Laksana Pangaribuan meminta para peserta agar jangan menanggapi kalau ada yang menghubungi dan menjanjikan bisa meluluskan menjadi advokat Peradi.

BACA JUGA: Dari Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Ganjar Gemakan Hidup Anti-KKN

“Itu nosense, bahwa kami memang menerapkan zero KKN. Peradi Jakarta Barat ini luar biasa memberikan pemateri-pemateri yang andal di bidangnya,” ujar dia.

Firmanto menyampaikan, peserta telah tepat memilih PKPA‎ di DPC Peradi Jakbar untuk menjadi calon dan advokat Peradi di bawah Ketum Prof. Otto Hasibuan. “Selamat Anda telah memilih jalur yang tepat,” ujarnya.

Dia berharap apabila nanti lulus dan menjadi advokat Peradi, harus turut serta menggelorakan, mejaga, dan meneruskan Peradi sebagai wadah tunggal (single bar) organisasi advokat.

‎“Tetap semangat, gelorakan integritas sehingga nanti sebagai partner dan rekan melakukan aktivitas sebagai advokat dengan baik,” kata dia.

‎Guru Besar Ilmu Filsafat Hukum Binus University, Sidarta, menyampaikan jumlah peserta sebanyak 292 ini sangat luar biasa. Dia menyampaikan pentingnya menjaga profesi advokat sebagai officium nobile.

‎“Target kami adalah membela kepentingan klien yang terbaik, seoptimal mungkin, tentu saja bukan merekayasa fakta tapi membela kepentingan dia supaya tidak terzalimi,” ujarnya. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar-Mahfud Bakal Genjot Digitalisasi Birokrasi demi Indonesia Bebas KKN


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler