jpnn.com, SUNGAI LILIN - Toko Emas Cahaya Murni yang berada di simpang menuju Jalan Inpres Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, disatroni kawanan perampok, Kamis (26/3) sekitar pukul 12.20 WIB.
Pelaku yang berjumlah enam orang dilengkapi senjata api tersebut membawa kabur tujuh kilogram emas dan uang puluhan juta rupiah.
BACA JUGA: Mahar Kurang, Calon Pengantin Pria Ini Nekat Rekayasa Perampokan Terhadap Dirinya
Berdasarkan rekaman CCTV yang ada pada toko di sekitar TKP terlihat para pelaku sudah memantau toko mas cahaya murni milik H Samsir tersebut. Mereka semua menyebar, ada yang berdiri serta ada yang duduk diwarung es.
Mereka semua menggunakan penutup muka dengan masker. Seperti ada yang mengomandoi, para pelaku mulai bergerak menggasak toko. Sebagian pelaku masuk ke dalam menodongkan senjata kepada pemilik toko.
BACA JUGA: Ngotot Ajak Duel, Diladeni dengan Senjata Api, Dooor! Dooor! Ferdianto Meregang Nyawa
Pelaku lain menggasak emas yang ada di dalam etalase serta berangkas, berikut juga uangnya. Sementara ada beberapa orang berjaga-jaga di luar menodongkan senjata kepada beberapa masyarakat atau pedagang yang ada.
Hanya dalam jangka waktu kurang lebih lima menit pelaku kabur menggunakan tiga sepeda motor ke arah Palembang. “Berbeda dengan penodongan toko emas beberapa tahun lalu, aksi kali ini terbilang senyap. Tidak ada tembakan dari para pelaku hanya saja menodongkan senjata ke warga agar tidak lari,” jelas Ujang salah satu pedagang di sana.
BACA JUGA: Jasad Jawansen Sang Purnawirawan TNI Ditemukan Tewas Tergeletak di Pinggir Pantai
Sul salah satu pedagang makanan yang ada didepan toko emas Cahaya Murni mengungkapkan ada dua orang pelaku yang ada diwarung makanan tempatnya. Mereka memesan es teh sebelum beraksi.
“Selama duduk sekitar 15 menit mereka tidak mengobrol apapun, semuanya memakai penutup masker, pada saat menyedot minuman dari pipet pun mereka hanya menarik sedikit masker, jadi tidak kelihatan wajahnya.
“Saya pun tidak curiga karena musim corona seperti sekarang banyak orang memakai masker, ini saja es tehnya masih separuh,” jelas Sul sambil menunjukkan gelas es teh.
Sul mengungkapkan saat beraksi salah seorang pelaku tetap berada di sekitar warungnya sambil menodongkan senjata. “Ia minta jangan lari kalau nekat nanti saya tembak,” ungkap Sul meniru ucapan salah satu pelaku.
Meski sempat takut namun Sul sempat melihat salah satu pelaku menodongkan senjata ke anak dan istri H Samsir, kemudian memecahkan etalase kaca menggunakan gagang senjata api. “Abis itu aku nunduk pak, dak lama mereka pergi naik motor,” jelasnya.
Diakui Sul saat kejadian situasi pasar dalam keadaan cukup lengang. “Pengunjung pasar memang sepi ditambah lagi beberapa pedagang sedang sholat Zuhur di masjid karena pas benar azan,” ungkapnya.
Delpi Saputra anak H Samsir mengungkapkan saat kejadian dirinya tengah main ponsel. Tiba-tiba saja pelaku masuk dan menodongkan senjata. “Jumlahnya sekitar lima sampai enam orang, emas yang dibawa sekitar 7 kiloan, diprediksi harganya sekitar Rp5 miliar,” jelasnya.
BACA JUGA: Pemakaman Pejabat Pemko Medan Positif COVID-19 Sempat Ditolak Warga
Kapolsek Sungai Lilin AKP Hernando SH membenarkan kejadian tersebut. “Saat ini kami masih melakukan olah TKP dan mengejar para pelaku,” tutupnya. (deo/hmb)
Redaktur & Reporter : Budi