BACA JUGA: Tersengat Listrik, Pencuri Tewas
Alasannya, karena Febriyanto merasa Dodi tidak adil atau berat sebelah, bahkan mengingkari janji dan cara bagi hasil rampokan.Misalnya, Febriyanto sedikit keberatan jika satu tempat satu peluru dilepaskan dari senpi rakitan yang digenggamnya
BACA JUGA: Berbulan-bulan Dianiaya Ibu Kandung
Demikian diungkapkan tersangka Febriyanto alias Febi, ketika ditemui wartawan di Mapolsekta Kalidoni, kemarin."Aku baru sebulan kenal Dodi
BACA JUGA: Siswi SMP Digagahi Pengangguran
Saya sempat terkejut, ketika diajak Dodi merampok Indomaret dan AlfamartTapi, Dodi bilang dirinya punya senpi, ditambah tempat sasaran juga sepi dan tidak ada satpamKarena tergiur, saya menurut saja ide gila Dodi ini,” ungkap pria yang tidak pernah terlibat aksi kriminalitas sebelumnya ini.Menurut tersangka Febriyanto, resiko pekerja ini sangat besar"Di Celentang, kami dapat Rp 1,7 juta dan aku dapat bagian Rp 700 ribusisanya Rp 1 juta diambil DodiAksi di Polygon, dapat Rp 1,2 juta, aku dapat Rp 500 ribu dan Dodi dapat Rp 700 ributerus terang aku kecewa dan emosi dengan DodiBahkan, pembagian rokok juga tidak rata, aku hanya dapat sedikit, Dodi yang paling banyak ambil rokok,” jelasnya.
Sementara tersangka Dodi yang berprofesi sebagai buruh pabrik karet di Gandus ini, mengaku kalau dirinya mempunyai ide merampok serta sebagai pemilik senpira tersebutIa membeli senpira itu dengan seseorang di Gelumbang, Muara Enim, seharga Rp 500 ribumodus perampokan, dirinya menggambar situasi satu jam sebelum Febriyanto beraksi di minimarket.
"Setelah kejadian, aku idak lari kemana-mana dan masih di kampung sajaAku terpaksa merampok, karena kepepet kebutuhan rumah tanggaTerus terang, uang dari hasil kerja buruh pabrik karet tidak cukupAwalnya, senpi itu sekedar untuk jaga-jaga diri saja, sebelum akhirnya timbul niat jahat untuk merampok,” terang Dodi, sembari menahan sakit di kaki kirinya yang terkena luka tembak ini(adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Nonton Pesawat, Eh...Malah Mainin Burung
Redaktur : Tim Redaksi