jpnn.com, MEDAN - Aksi kejahatan di Kota Medan, Sumut, makin mengerikan. Belum lagi hilang dari ingatan kasus perampokan disertai pembunuhan satu keluarga di Mabar, kemarin aksi perampokan kembali terjadi.
Kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Raptama yang berlokasi di Jalan Bougenville II, Komplek Kejaksaan, Kelurahan Simpang Selayang, Medan Tuntungan, menjadi sasaran, Kamis (20/4). Beruntung, aksi perampok bersenjata api itu berhasil digagalkan warga.
BACA JUGA: Teganya, Dana BOS Dibawa Kabur Perampok
Catatan Sumut Pos (Jawa Pos Group), sudah tiga kali terjadi aksi perampokan di Komplek Kejaksaan, Medan Tuntungan ini, sejak Februari lalu.
Aksi pertama terjadi pada Minggu (12/2) pagi, sekira pukul 10.00 WIB. Kala itu, para pelaku menyekap penghuni rumah di Jalan Silangge No 41. Berselang hampir dua bulan kemudian, tepatnya Minggu (9/4) pagi, giliran rumah di Jalan Stela 1 No 41 A yang digasak.
BACA JUGA: Dor! Dor! Dua Penganiaya AKP Rangkuti dengan Kapak Itu Ditembak
Dari amatan di lapangan kemarin, lokasi perampokan di Jalan Bougenville II ini tak jauh dari dua kejadian sebelumnya, hanya berjarak kurang dari radius 1 kilometer.
Menurut keterangan Lorinta, seorang karyawan KSP Raptama yang menjadi sasaran perampokan, dua orang pelaku tanpa mengenakan penutup wajah datang sekira pukul 11.00 WIB. Mulanya mereka menanyakan pimpinan KSP Raptama.
BACA JUGA: Perwira Polisi Korban Pengeroyokan Itu Dapat 81 Jahitan di Kepala
“Dengan membusungkan dada, mereka masuk menanyakan bos kami. Begitu saya jawab tidak ada, dia langsung menyetrum wajah saya,” kata Lorinta kepada Sumut Pos.
Terkena setruman itu, Lorinta terjatuh dan berupaya melarikan diri. Namun pelaku langsung mengeluarkan pistol dan mengancam akan menembak jika melarikan diri.
“Saya sempat jatuh dan sempat berteriak minta tolong. Kemudian temannya datang. Mereka berdua memegang pistol,” bebernya.
Tak cuma Lorinta, karyawan lainnya, Lina juga mengalami penganiayaan. Kepalanya sempat dipukul gagang pistol oleh pelaku.
“Saya juga dianiaya, kepala saya dipukul pakai pistol. Saya juga terjatuh dan pelaku berupaya membekap dan menodong pistol ke kepala saya,” cerita Lina.
Saat kejadian itu, Lina mengaku sudah pasrah akan nyawanya. “Saya sangat shock saat itu. Soalnya ditodong pistol. Kalaupun mati, ya sudahlah,” ujar Lina.
Namun beruntung, teriakan Lorinta minta tolong didengar warga sekitar. Kedua pelaku pun terlihat panik dan sempat terjatuh saat hendak melarikan diri.
Bahkan, seorang warga bernama Didik Prakoso sempat mengadang pelaku. Sayangnya, kedua pelaku berhasil keluar kantor KSP Raptama setelah menodongkan pistol ke arah Didik.
Bahkan saat hendak kabur menggunakan sepeda motor matik Mio Soul berwarna biru, warga sempat melakukan pengadangan di persimpangan Jalan Lizardi menuju Jalan Bougenville II. Namun warga akhirnya tak berkutik karena ditodong pistol.
"Perampoknya sempat diadang warga. Tapi dia menodongkan kembali senjatanya dan warga yang mengadang tidak berani. Akhirnya terbuka jalan dan perampoknya lari," ungkap Didit.
Namun Didit merasa ada kejanggalan dari aksi perampokan yang gagal itu. Pasalnya, kedua pelaku cuma menodongkan senjata kepada korban dan warga yang mengadang.
"Saya sempat mengejar dan mau saya tarik. Tapi waktu itu dia menodongkan senjata, cuma tidak menembak," tambahnya.
Sementara, sekira pukul 12.00 WIB, aparat kepolisian datang. Tampak Kepala Subdit III/Jahtanras Poldasu AKBP Faisal Napitupulu dan Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Febriansyah berada di lokasi.
Sejumlah petugas kepolisian gabungan dari Polrestabes Medan, Polsek Delitua, dan Polda Sumut melakukan olah TKP.
Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) turun membawa bubuk hitam untuk mengecek apakah ada sidik jari para pelaku tertinggal.
Kasubdit III/Jahtanras Ditreskrimum Poldasu, AKBP Faisal Napitupulu mengatakan, timnya turun untuk memback-up Polrestabes Medan dan Polsek Delitua. “Tadi saya ke lokasi untuk mengecek dan memintai keterangan warga,” ujar Faisal.
Saat ditanya, apakah pihaknya ada mengambil rekaman CCTV milik warga sekitar, dia mengatakan belum ada.
“Belum ada untuk itu, saya masih di kantor ini baru pulang dari lokasi. Kita masih akan menelusuri mudah-mudahan terungkap,” ujarnya.
Tak ada barang yang hilang saat kejadian itu. Hal ini lantaran pelaku panik karena tidak berhasil melumpuhkan kedua karyawan koperasi tersebut. (dvs/adz)
Kronologis
1. Kamis (20/4) siang pukul 11.00 WIB, dua pria mendatangi kantor KSP Raptama di Jalan Bougenville II, Komplek Kejaksaan, Medan Tuntungan.
2. Seorang pria masuk dan menanyakan keberadaan pimpinan KSP Raptama tersebut.
3. Karena pimpinan KSP tidak di tempat, pelaku menyetrum wajah seorang karyawan KSP dan mengancamnya dengan pistol.
4. Teriakan minta tolong karyawan KSP membuat pelaku panik, dan warga pun berdatangan.
5. Pelaku akhirnya berhasil kabur setelah menodongkan pistol kepada warga yang berusaha melakukan penangkapan.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alu untuk Bunuh Selingkuhan Istri Masih Dipakai Menumbuk Sayur
Redaktur & Reporter : Soetomo