BOGOR - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar, Priyo Budi Santoso mengingatkan kebebasan yang saat ini diperoleh oleh pers Indonesia, hendaknya dikawal oleh para wartawan guna menjaga keseimbangan antara prinsip-prinsip idealisme pers dan kepentingan kapitalis yang juga melekat di institusi media massa.
"Soal mempengaruhi dan membentuk opini publik, kemampuan pers sangat luar biasaBahkan ujung senjata pun tidak bisa mempengaruhinya
BACA JUGA: Sebut Numberi Makan Gaji Buta
Hal yang perlu menjadi perhatian oleh para wartawan adalah mencermati peran kapitalis dalam mewarnai media dewasa ini," kata Priyo, saat membuka Musyawarah Wartawan Parlemen, di Kopo, Bogor, Sabtu (16/10).Terlebih di saat era transisi ini, lanjut Priyo, dimana semakin mengkristalnya dua lempengan besar yakni lempengan kepentingan negara (state) dan lempengan rakyat
"Kalau kita lebih mengedepankan aspek kepentingan state, jelas ini akan mengkondisikan bangsa ini mundur
BACA JUGA: Ganti Saja Menteri Penghambat!
Demikian juga sebaliknya, kalau kita mengedepankan kepentingan rakyat, itu juga memicu terjadinya egoisme etnosentris, anarkis, gampang marah dan sikap mau menang sendiri dari mayoritas," jelas Priyo, yang juga Ketua DPP Golkar itu.Dua lempengan besar itu saat ini berada dalam satu pendulum yang setiap saat bergerak terkadang di posisi kepentingan state dan kadangkala terhenti di bandul pendulum rakyat
Kalau pers tidak menjunjung tinggi asas-asas keseimbangan, negara ini akan jadi anomali karena tak kunjung menemukan arah tujuan berbangsa dan bernegara, imbuhnya
BACA JUGA: Istana Beri Sinyal Reshuffle
(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Reshuffle Tergantung Mandat Partai
Redaktur : Tim Redaksi