Ganti Saja Menteri Penghambat!

Sabtu, 16 Oktober 2010 – 14:03 WIB

JAKARTA -- Pengamat ekonomi Faisal Basri memiliki sejumlah catatan terkait kinerja satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-BoedionoDia katakan, pemerintahan SBY-Boediono tidak mampu memanfaatkan momentum kondisi ekonomi, yang saat ini dalam posisi menguntungkan Indonesia.

Yang dimaksud Faisal antara lain adalah pertumbuhan ekonomi yang baik, angka ekspor yang melejit, kunjungan wisman yang naik drastis, dan penanaman modal asing yang mencapai angka dua kali lipat dibanding setahun lalu

BACA JUGA: Istana Beri Sinyal Reshuffle

"Hanya saja, momentum ini tidak bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai modal untuk take off
Karena pada periode pertama (saat SBY-JK), itu taraf konsolidasi," ujar Faisal Basri di diskusi bertema Setahun Pemerintahan SBY-Boediono di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/10).

Disebutkan, kesempatan untuk memulai "take off" itu terganggu oleh beberapa hal

BACA JUGA: Reshuffle Tergantung Mandat Partai

Antara lain, ada dana sekitar Rp200 triliun yang tidak dibelanjakan, tapi justru tersimpan di rekening BI
Selain itu, ada dana reformasi birokrasi sebesar Rp14 triliun yang tidak digunakan

BACA JUGA: JK Diminta Damaikan Palestina-Israel

Karenanya, Faisal menyarankan agar presiden mengganti saja menteri-menteri yang dianggap sebagai penghambat menuju "take off" itu.

"Setelah setahun harus dievaluasi untuk diganti elemen-elemen penghambat untuk take offKarena sekarang ini mestinya take offSekarang adalah fase take off yang paling baik," ucapnya meyakinkan.

Ditanya menteri mana yang perlu diganti, Faisal hanya mengatakan, yang berkaitan dengan reformasi birokrasi dan infrastruktur"Juga terkait target produksi minyak yang tidak tercapai," ujarnyaDia pun mengiyakan saat disebut perlunya menteri ESDM diganti saja(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suharso Monoarfa Antar Anak, Dikira Opa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler