JAKARTA -- Pengamat ekonomi Faisal Basri memiliki sejumlah catatan terkait kinerja satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-BoedionoDia katakan, pemerintahan SBY-Boediono tidak mampu memanfaatkan momentum kondisi ekonomi, yang saat ini dalam posisi menguntungkan Indonesia.
Yang dimaksud Faisal antara lain adalah pertumbuhan ekonomi yang baik, angka ekspor yang melejit, kunjungan wisman yang naik drastis, dan penanaman modal asing yang mencapai angka dua kali lipat dibanding setahun lalu
BACA JUGA: Istana Beri Sinyal Reshuffle
"Hanya saja, momentum ini tidak bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai modal untuk take offDisebutkan, kesempatan untuk memulai "take off" itu terganggu oleh beberapa hal
BACA JUGA: Reshuffle Tergantung Mandat Partai
Antara lain, ada dana sekitar Rp200 triliun yang tidak dibelanjakan, tapi justru tersimpan di rekening BIBACA JUGA: JK Diminta Damaikan Palestina-Israel
Karenanya, Faisal menyarankan agar presiden mengganti saja menteri-menteri yang dianggap sebagai penghambat menuju "take off" itu."Setelah setahun harus dievaluasi untuk diganti elemen-elemen penghambat untuk take offKarena sekarang ini mestinya take offSekarang adalah fase take off yang paling baik," ucapnya meyakinkan.
Ditanya menteri mana yang perlu diganti, Faisal hanya mengatakan, yang berkaitan dengan reformasi birokrasi dan infrastruktur"Juga terkait target produksi minyak yang tidak tercapai," ujarnyaDia pun mengiyakan saat disebut perlunya menteri ESDM diganti saja(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suharso Monoarfa Antar Anak, Dikira Opa
Redaktur : Tim Redaksi