Perang Harga, Impor Berpotensi Meningkat

Sabtu, 16 Mei 2015 – 08:14 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah negara menurunkan harga jual produk ekspornya supaya bisa tetap bisa meraih pasar di tengah lesunya perekonomian dunia saat ini.

Untuk itu pemerintah harus meningkatkan kewaspadaan terhadap produk impor yang dijual lebih murah dibanding di negaranya (dumping).

BACA JUGA: Pertamina Gandeng Tiga Bank Plat Merah

"Kami khawatirkan jika perekonomian global semakin menurun dampaknya akan ke harga-harga. Banyak produk impor yang sekarang harganya mulai diturunkan karena penyerapan pasarnya cukup rendah. Ini berpotensi membuat impor semakin meningkat," ujar Dirjen Standarisasi Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan, Widodo kemarin (15/5).

Widodo memprediksi impor akan cenderung meningkat dari negara-negara produsen elektronik seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Vietnam. Bahkan produk-produk makanan minuman dari Singapura dan Malaysia juga cenderung menurunkan harga. "Persaingan harga mulai terlihat," tambahnya.

BACA JUGA: Rajin Bicara Ketahanan Pangan, eh Ternyata ke Rini Bilangnya Begini...

Perang harga tidak terhindarkan dilakukan banyak negara untuk menjaga pasar ekspor di tengah lesunya perekonomian dunia. Fenomena perang harga akan membuat harga barang menjadi lebih murah namun bisa menimbulkan masalah.

"Saat harga turun impor cenderung meningkat, itu membuat produsen dalam negeri akan semakin tertekan," tegasnya.

BACA JUGA: Pertamina Rugi Rp 5,6 M Per Hari, Ini Hitungannya

Di samping itu arus masuk barang impor dengan harga yang lebih murah membuat pemerintah harus berhati-hati mengantisipasi terjadinya dumping. Dalam situasi seperti sekarang ini, banyak yang menjual barangnya lebih murah dibanding di negaranya.

Kemendag meminta masyarakat lebih cermat dalam melihat kualitas barang bukan cuma dari harganya yang murah. Menurut Widodo, menggunakan barang dengan harga murah belum tentu aman. "Lihat obeng murahan kalau dari sisi kualitas, untuk membuka yang keras sedikit ujungnya langsung rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Akhirnya harus beli lagi," tukasnya.

Di sisi lain dia juga berharap pengusaha nasional meningkatkan ekspornya ke negara-negara yang masih potensial. "Saya melihat memang lebih baik ekspor saja dulu, meskipun murah. Karena yang penting pasarnya bisa dikuasai. Pengusaha juga terbantu karena dolar lagi tinggi," jelasnya. (wir/tia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Prancis Siap Melanjutkan Bisnis di Blok Mahakam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler