Perang Tarif Hotel Kian Tak Sehat, PHRI Usul Moratorium

Rabu, 05 April 2017 – 19:23 WIB
Ilustrasi hotel. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur Mochamad Soleh menjelaskan, hotel berbintang di Jawa Timur saat ini berjumlah 112 dengan sebelas ribu kamar.

Sementara itu, hotel nonbintang mencapai 1.605 dan memiliki 25.300 kamar.

BACA JUGA: Bareng Pacar di Kamar Hotel, Ngerjakan Tugas Kuliah

Soleh memperkirakan pertumbuhan hotel baru di Jawa Timur masih terus berlanjut.

”Berdasar data, pada 2017 ini di Jawa Timur diperkirakan ada tambahan sekitar sebelas hotel dengan 1.300 kamar,” kata Soleh.

BACA JUGA: 2020, Accor Targetkan Kelola 200 Hotel

Sekitar 70 persen dari pasokan baru merupakan hotel bujet.

Hotel tersebut menawarkan layanan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

BACA JUGA: Tingkat Okupansi Hotel di Bawah 50 Persen

Artinya, konsumen dapat memilih layanan lain di luar tempat menginap.

Misalnya, pendingin udara, koneksi internet, air panas atau dingin pada fasilitas kamar mandi, serta layanan hiburan televisi.

Dengan begitu, konsumen tidak perlu membayar full-service.

Penambahan jumlah kamar hotel diimbangi dengan penurunan tingkat hunian rata-rata harian atau average occupancy rate (AOR).

Sampai dengan Maret 2016, okupansi kamar di Jawa Timur mencapai 51 persen. ”Sedangkan Maret 2017 okupansinya menurun jadi 48 persen,” tambahnya.

Penyebab melemahnya okupansi kamar hotel adalah menurunnya kegiatan pemerintahan.

Selain itu, ada pengaruh kondisi ekonomi yang lesu saat ini. Penurunannya juga disebabkan makin banyaknya tambahan hotel dan kamar.

Pertambahan kamar dalam jumlah banyak tersebut membuat PHRI Jatim gerah. Sebab, perang tarif sudah terjadi dan makin memprihatinkan. Persaingan antarhotel menjadi tidak sehat karena berpotensi memicu perang tarif itu.

Soleh menyebutkan, tarif rata-rata harian atau average daily rate (ADR) mengalami penurunan harga sekitar dua persen.

Hal tersebut berpengaruh terhadap melorotnya investasi.

Menyikapi hal itu, PHRI Jatim mengusulkan kepada pemerintah untuk membatasi pembangunan hotel baru (moratorium).

Sebab, hal itu berdampak terjadinya perang tarif sehingga harga kamar cenderung relatif menurun dari tahun lalu. (car/c25/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kamar Sang Raja Bertarif Rp 110,5 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
hotel   PHRI  

Terpopuler