Perang Usai, Busur Panah Dipatahkan

Kamis, 21 Januari 2010 – 05:19 WIB

TIMIKA – Prosesi ritual adat sudah digelar sebagai tanda disepakatinya penghentian perang antarwarga di Kwamki Lama yang sudah berlangsung dia pekanKemarin, (20/1), busur panah dipatahkan, dua butir peluru meletus ke angkasa, dua ekor babi dikorbankan

BACA JUGA: Belum Saatnya Ibukota Sumbar Dipindah

Dua kubu sepakat perang benar-benar diakhiri
Semua pihak senang kedua pihak sepekat mengakhiri perang.

Ucapan rasa syukur disampaikan Kapolres AKPB Moch Sagi SH

BACA JUGA: Isu Penggal Kepala Gegerkan Sampit

"Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang mana kedua kelompok warga yang bertikai selama dua minggu ini sudah kembali berdamai
Perang yang terjadi saat ini bukan jamannya lagi

BACA JUGA: Depo Pertamina Terbakar, BBM Langka

Tapi bagaimana supaya kita lebih berkembang maju untuk mencari hidup yang baik,” ungka Moch Sagi

Moch Sagi mengucapkan terimakasih kapada semua pihak yang sudah membantu atas terlaksananya kegiatan tersebut“Kita lebih baik stop perang supaya ibu-ibu, anak-anak yang tidak bisa sekolah dapat sekolah lagiDan masyarakat semuanya dapat beraktifitas seperti biasanya,” harapnyaDitegaskan, dengan adanya prosesi perdamaian itu, setiap ada pelanggaran yang terjadi akan ditindak tegas sesuai hukum positif

Prosesi perdamaian yang dilakukan depan kios panjang itu, berlangsung secara sederhanaSebilah bambu dibelah menjadi duaDipancangkan membentuk gapuraDua kelompok yang bertikai berbarisLalu memasuki gapura bambu yang sudah dipancangkan ituSaat bertemu, mereka bersalaman, lalu bertukar tempat

Sebagai bagian dari acara ritual, dua ekor anak babi pun sudah disiapkanDari kelompok Mambruk II, sekali panah babi langsung matiSedangkan dari kelompok bawah, empat kali panah, barulah babi matiKejanggalan itu sempat menuai protes dari kubu atas, warga Mambruk II

Namun kepala perang kubu bawah (Tunikama), Yan Tinal, menerangkan hal ini sudah biasa terjadi sehingga tidak perlu sesama saudara dari kubu atas mencurigainya“Tapi mari kita laksanakan pesta adat perdamaian ini hingga selesai dengan baik dan benar sesuai dengan apa yang telah kita sepakati,” ajaknya.  Usai melakukan ritual adat, diikuti pematahan panah yang dilakukan dua perwakilan, dari kelompok atas dan bawahSelanjutnya Kapolres Mimika AKBP Moch Sagi SH melepaskan tembakan sebanyak dua kali ke udara, pertanda perang sudah berakhir

Setelah itu dilakukan penandatanganan kesepakatan damai oleh kedua kelompok di depan polisi yang disaksikan para kepala perang.Pantauan Radar Timika di lokasi perdamaian, prosesi perdamaian dimulai pukul 14.00 WITDiawali doa bersama yang dipimpin PdtMelkianus KumDiikuti prosesi adat, bertindak selaku moderator Yohanes Magay(ver,eng,sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Selidiki Ijazah Palsu Anggota DPRD Kukar


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler