Perbarindo Tingkatkan Layanan Digital

Senin, 22 Oktober 2018 – 16:09 WIB
Handphone. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) mendorong seluruh anggotanya yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) untuk meningkatkan layanan digital.

Selain itu, Perbarindo juga mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) X Perbarindo dan Seminar Nasioanal yang akan mengambil tema 'Peran BPR – BPRS Sebagai Mitra UMKM Dalam Memperluas Akses Layanan Perbankan Bagi Masyarakat Indonesia'.

BACA JUGA: Industri BPR-BPRS jadi Mitra Strategis Pelaku UMKM

"Munas kali ini dihadiri oleh Para Pengurus dari 24 DPD, Pengurus dari 48 DPK, Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi BPR – BPRS Anggota Perbarindo seluruh Indonesia," ujar Ketua Perbarindo Djoko Suyanto.

Industri BPR – BPRS merupakan Bank Milik Anak Negeri dengan dukungan kantor terdiri dari 6.664 unit, terdiri dari Kantor Pusat 1.770 unit, Kantor Cabang 1.943 unit dan Kantor Kas 2.951 unit. Kantor tersebut tersebar dari Aceh sampai dengan Papua.

BACA JUGA: Transaksi Digital BRI Kurang Memuaskan

Sedangkan jumlah karyawan yang berperan aktif membesarkan Industri BPR – BPRS mencapai 145 ribu orang dan seluruhnya adalah putra – putri Indonesia.

Peran dan fungsi intermediasi telah dilakukan dengan baik oleh industri BPR - BPRS.

BACA JUGA: 2 BPR Bermasalah Masuk Radar OJK

Hal ini terlihat dari perkembangan jumlah kredit yang disalurkan pada Juli 2018 mencapai Rp 95 triliun atau
tumbuh sebesar 8,59 persen dibandingkan posisi tahun sebelumnya.

"Keberhasilan dalam penyaluran kredit mencerminkan Industri BPR – BPRS produk dan layanan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat," tutur Djoko.

Selain itu, Penyaluran kredit didominasi oleh sektor umkm hal ini mencerminkan Industri BPR - BPRS
pro rakyat kecil, pro umkm dan pro Pemerintah. Sedangkan dari sisi penghimpunan dana, jumlah
tabungan pada Juli 2018 mencapai Rp 28 Triliun, jumlahnya naik 14,23% dibandingkan posisi setahun
sebelumnya.

Hal yang sama juga pada sisi deposito, tumbuh mencapai 8,99%, menjadi Rp 60 triliun
pada Juli 2018. Keberhasilan dalam menghimpun dana pihak ketiga mencerminkan bahwa tingkat
kepercayaan masyarakat semakin meningkat dan produk yang dimiliki lebih menguntungkan.

Selain itu, Industri BPR - BPRS telah melayani masyarakat Indonesia sebanyak 17 Juta nasabah yang
terdiri dari Debitur sebanyak 4 juta rekening dengan rata – rata pinjaman Rp 27 juta, Deposan
sebanyak 600 ribu rekening dengan rata – rata deposito sebesar Rp 102 juta dan penabung sebanyak
12,4 juta rekening dengan rata – rata tabungan sebesar Rp 2 juta.

"Sangat jelas, bahwa Industri BPR - BPRS berada di grassroot dan garda terdepan dalam melakukan literasi serta edukasi terhadap masyarakat," jelasnya.(chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPR Bermodal Pas-pasan Didorong Merger


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler