jpnn.com, PALEMBANG - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni memastikan siap mengalokasikan anggaran untuk mendukung percepatan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepastian itu disampaikan Pj Gubernur Agus Fatoni usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pengendalian Karhutla di Auditorium Graha Bina Praja, Kamis (5/10).
BACA JUGA: Pj Gubernur Sumsel Ajak Semua Pihak Wujudkan Kesejahteraan dan Kemakmuran Rakyat
Rakor tersebut membahas sejumlah langkah yang akan dilakukan dalam penanganan karhutla, termasuk menginventarisir semua kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi tim Satuan Tugas (Satgas) Karhutla.
Masing-masing Satgas, baik dari TNI, Polri maupun stakeholder lainnya telah memaparkan sejumlah hal yang sudah dilakukan, termasuk langkah-langkah ke depannya.
BACA JUGA: Gerak Cepat, Pj Gubernur Langsung Bahas Penanganan Karhutla di Sumsel
"Terkait penanganan agar tidak terjadi lagi Karhutla, ada banyak sekali yang harus dilakukan. Pertama, sosialisasi. Kedua, penegakan hukum, pemadaman api, dan macam-macam, termasuk kami siapkan alokasi anggaran," ujar Fatoni.
Terkait metode penanganan Karhutla, pihaknya tetap menggunakan cara atau langkah yang telah dilakukan selama ini.
BACA JUGA: Kabut Asap Makin Tebal, Dinkes Sumsel Siapkan 3,6 Juta Masker Untuk Warga
Namun, Fatoni menegaskan akan melakukan penambahan sejumlah teknologi.
"Penambahan teknologi modifikasi cuaca (TMC) juga diusulkan, termasuk water bombing. Kemudian kami juga akan melakukan penggeseran anggaran di Pemda," terangnya.
Selain mengalokasikan anggaran, Fatoni juga meminta pihak swasta untuk ikut berkontribusi membantu percepatan penanganan Karhutla, seperti menambah pembuatan embung, kanal, dan lainnya.
"Soal anggarannya, kami hitung dulu kemudian dicarikan sumbernya, baik dari pemerintah daerah, kabupaten/kota, maupun dari pihak swasta. Untuk pendanaan dapat dilakukan Pemda melalui pergeseran anggaran yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT)," jelas Fatoni.
Hal lain yang tak kalah penting dilakukan untuk mempercepat penanganan Karhutla adalah tetap melakukan sosialisasi secara masif, baik pemerintah provinsi, atau kabupaten, atau kota, hingga ke tingkat desa.
"Perlu juga penegakan hukum dengan mengaktifkan Gakkumdu bersama Polri, Kejaksaan dan Gakkum KLHK," tegas Fatoni.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro menyebutkan terdapat 4 titik prioritas penanganan Karhutla.
Di antaranya, PT Waringin Agro Jaya di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), area Suaka Margasatwa Padang Sugihan, ruas jalan tol Palembang-Kayuagung, tol Indralaya-Prabumulih dan Jalan Lintas Timur Sumatera, serta area PT Banyu Kahuripan Indonesia Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin.
Pangdam II Sriwijaya Mayjen Yanuar Adil mengungkapkan pihaknya siap menerjunkan tiga satuan setingkat kompi (SSK) dengan total 350 personel.
Menurutnya, El Nino diperkirakan dapat terjadi hingga November mendatang.
Hal itu tentu butuh atensi khusus lantaran masih akan berlangsung satu bulan ke depan.
Sebagai informasi, rakor ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, di antaranya Sigit Reliantoro dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumsel.
Kemudian hadir juga Wakil Ketua DPRD Sumsel Giri Ramanda Nazaputra Kiemas, Pangdam II Sriwijaya Mayjen Yanuar Adil, Kapolda Sumsel Irjen A. Rachmad Wibowo, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel Sarjono Turin, Danrem 044 Garuda Dempo Brigjen M Naudi Nurdika.
Selain itu juga hadir Danlanud SMH Palembang, Danlanal Palembang, bupati/wali kota se-Sumsel, Kepala OPD serta para pimpinan perusahaan perkebunan dan HTI di Provinsi Sumsel. (mrk/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi