jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya, Jawa Timur terus berupaya mempercepat pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT).
Pemkot menargetkan seluruh pembebasan lahan di JLLT bisa tuntas pada tahun 2017 ini.
BACA JUGA: Bu Risma Kok Bungkam Untuk Pilgub Jatim
Di jalan yang akan memiliki panjang 16 kilometer dengan lebar 40-60 meter itu akan dilengkapi frontage road (FR) di dua sisi jalan dengan lebar mencapai 10-15 meter.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, JLLT menjadi salah satu pekerjaan rumah pemkot.
BACA JUGA: Belum Punya Cagub Jatim, Gerindra Sudah Membentuk Relawan
Pasalnya, pembangunan JLLT dinilai sangat penting, terlebih untuk mengurai kemacetan di Surabaya Timur yang makin padat.
“Kita memang terus lakukan yang terbaik. Untuk JLLT progressnya sudah mencapai 25 persen. Kita harap pembebasan lahan bisa secepatnya dilakukan. Sehingga pengerjaan fisik bisa menyusul. Ini PR kita semua,” kata Risma seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (7/6).
BACA JUGA: Risma Kepincut Batik Pasar Tiban
Sementara itu Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Erna Purnawati mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dana sebesar Rp 250 miliar guna mendukung proses pembebasan lahan.
“Tapi, dana tersebut juga digunakan untuk pembebasan lahan JLLB,” ujarnya.
Menurutnya, proses pembebasan lahan bukanlah perkara mudah. Terlebih JLLT bakal memiliki panjang hingga 16 kilometer.
Pihaknya sudah berupaya melakukan pembebasan lahan sejak awal tahun ini. Meski sulit, Erna mengaku tetap optimis. Hal itu tercermin dari proses pembeba san JLLT tahun lalu.
Dimana dana Rp 100 miliar yang disediakan pemkot mampu terserap 100 persen.
“Karena itu, kami yakin tahun ini juga sama. Kami memang terus fokus ke pembebasan lahan. Sebab pembebasan lahan lebih rumit ketimbang pembangunan fisik,” jelasnya.
Jika proses pembebasan lahan berjalan sesuai target, proses pengerjaan fisik akan langsung dilakukan pada awal tahun 2018. Dengan demikian, pemkot menargetkan pengerjaan JLLT bisa tuntas pada tahun 2019 nanti.
“Jadi kami harap tahun 2019 sudah bisa digunakan. Itu sesuai dengan keinginan Bu Wali,” kata Erna.
Untuk pengerjaan fisik, Erna menyebut nantinya bakal dilakukan oleh pemerintah pusat. Sementara pemkot hanya bertugas melakukan pembebasan lahan saja.
“Tapi nanti kalau dibutuhkan pemkot juga siap membantu,” tegasnya.
Bahkan, untuk pengerjaan fisik, pemerintah pusat juga sudah menggandeng pihak pengembang. Total, ada 13 pengembang yang bakal menggarap jalur sepanjang 16 kilometer ini.
“Ke depan, pengembang harus menyerahkan lahan yang sudah berupa prasarana, sarana, dan utilitas umum sesuai permintaan pemkot,” katanya.
Erna membeberkan, JLLT bakal membentang dari Kedung Cowek sampai Tol Tambak Sumur, Juanda.
Jalan ini akan menyusuri pinggir pantai di kawasan timur Surabaya, yakni dari Kenjeran sampai pinggir pantai paling selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidoarjo.
“Jalan tersebut bakal memiliki FR yang berada di dua sisi jalan dengan lebarnya mencapai 10-15 meter. Adanya FR ini sekaligus diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas,” pungkasnya. (gus/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surabaya Dipimpin Risma, IPM Menyentuh Level 80
Redaktur : Tim Redaksi