jpnn.com, MAKASSAR - Direktoral Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat koordinasi teknis satuan tugas antisipasi darurat pangan di Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (24/7)
Acara ini dilaksanakan bersama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan dan Kodam XIV Hasanuddin.
BACA JUGA: Kementan Gelar Aksi Cabai Murah Harga Petani, Dijamin Lebih Terjangkau, Yuk Buruan!
Sekretaris Ditjen Hortikultura selaku Plh. Dirjen Hortikultura Kementan sekaligus PJ Satgas Antisipasi Darurat Pangan, Muhammad Taufiq Ratule menyatakan, kegiatan ini dilakukan menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi teknis untuk percepatan pencapaian target PAT yang telah di tentukan.
Plh. Dirjen Hortikultura menyampaikan bahwa dari total target tanam 109.412 ha, baru tercapai 52.475 ha, atau sekitar 49%, sehingga diperlukan upaya yg lebih keras lagi dengan semangat tinggi, agar target tanam bisa mencapai 60 % di bulan juli ini, 85% di Agustus, dan bisa mencapai 100 % di September.
BACA JUGA: Antisipasi Krisis Pangan, Kementana Gerak Cepar Berikan Ratusan Pompa Air di Riau
Dia menjelaskan, bahwa pompa yang sudah diterima agar segera dipasang semuanya 1-2 hari ini, sehingga bisa meningkatkan luas tanam, disamping mempercepat CPCL bantuan pompa ABT yang sudah ditargetkan.
Staf Khusus Menteri Bidang Percepatan Peningkatan Produksi Pertanian, Muhammad Arsyad, menekankan pentingnya identifikasi masalah di lapangan.
BACA JUGA: Kementan Mengakselerasi Program Antisipasi Darurat Pangan di Kalsel
“Data kuantitatif penting, namun yang lebih penting adalah hasil panen, contohnya, meski pompa sudah ada namun masih ada yang belum digunakan, hal ini bisa direalokasi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal,” ujar Arsyad.
Arsyad juga mengharapkan pengawalan dan pendampingan lebih intensif di lapangan, sehingga tidak terdapat perbedaan persepsi program.
Dia menegaskan tidak perlu dilakukan revisi target, cukup mengejar target yang sudah ada.
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Syarifuddin, menuturkan jika saat ini Sulawesi Selatan merupakan penghasil beras nomor 4, namun konsumsi masyarakatnya sendiri hanya 1 juta ton.
“Kami bisa menyumbang hingga 2 juta ton beras untuk negara, salah satu upaya mempertahankan surplus beras adalah dengan meningkatkan indeks pertanaman dan indeks produksi,” jelas Syarifuddin.
Aster Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Eko Saptono mengaku jika TNI sangat mendukung program Kementan ini.
“Dengan dukungan pertanian modern, program ini akan berjalan lebih lancar. Kami pastikan target pompanisasi sudah tercapai 100 persen,” tegas Eko Saptono.
Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/kota se Sulawesi Selatan beserta Kabid Tanaman Pangan dan PSP serta dihadiri pula oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) Kabupaten / Kota di Sulawesi Selatan, Pasiter, Produsen Benih di Sulawesi Selatan , Direktorat Jenderal PSP, Tenaga Ahli Menteri (TAM), Staf Khusus Menteri (SKM), dan PJ Kabupaten/TNI se Sulawesi Selatan. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng Unas, Kementan Kembangkan Kampung Hortikultura Ramah Lingkungan di Sukabumi
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com