jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 20 desa wisata dan usaha kecil menengah (UKM) Indonesia akan mengikuti Discovering The Magnificence of Indonesia Expoyang digelar di Belanda.
CEO Negeriku Myra Sari menyebut saat ini banyak wisatawan mancanegara ingin melakukan perjalanan serta hidup seperti penduduk setempat, berbaur dalam budaya, tradisi, dan bahasa suatu destinasi.
BACA JUGA: Dirjen PDP: Pemuda Ujung Tombak Promosi Desa Wisata
Dari kehadiran wisatawan ini, dapat menumbuhkembangkan desa wisata dengan basis ekonomi kreatif yang diharapkan mampu mengangkat identitas lokal.
"Wisatawan banyak mendatangi desa wisata, menikmati kehidupan masyarakatnya, alamnya yang hijau, budayanya. Mereka belajar tentang lingkungan dengan meminimalkan dampak negatif dan, berkontribusi secara finansial atau lainnya atau biasa disebut sebagai eko wisata," ujar Myra Sari dalam peluncuran Discovering The Magnificence of Indonesia Expo di Jakarta, Senin (19/6).
BACA JUGA: Irjen Lotharia Sampaikan Pernyataan Tegas, Baret Siap-Siap Saja
Dia memaparkan dalam beberapa tahun terakhir, permintaan untuk ekowisata telah berkembang pesat. Sektor ini dianggap sebagai segmen dengan pertumbuhan tercepat di dalam industri pariwisata dunia.
Co Founder Negeriku dan Chairman of The Board Green Climate International Fahad Attamimi mengatakan Negeriku didirikan oleh enam diaspora di Belanda.
BACA JUGA: Curhatan PPPK 2019, Masih Dianggap Honorer, Kewajiban & Sanksi Setara PNS
Sejak awal 1990-an, segmen tersebut telah tumbuh sebesar 20%—34% per tahun, sedangkan industri pariwisata secara keseluruhan telah tumbuh hanya 4,3% per tahun.
"Negeriku didirikan oleh enam diaspora di Belanda. Mendukung pembangunan pariwisata berbasis komunitas," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan wisatawan eropa ke desa-desa wisata makin meningkat. Diharapkan makin banyak pula kunjungan desa wisata Indonesia.
Expo ini satu-satunya yang diselenggarakan untuk promosi desa wisata di eropa. Targetnya jumlah wisatawan eropa ke desa-desa wisata makin meningkat.
"Kami ingin makin banyak kunjungan desa wisata Indonesia. Expo ini satu-satunya yang diselenggarakan untuk promosi desa wisata di eropa," terangnya.
Deputi bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ni Made Ayu Marthini mengungkapkan pihaknya menargetkan jumlah wisatawan tahun ini sebanyak 8,5 juta.
Saat ini tercatat jumlah kunjungan wisatawan dari Januari - April 2023 mencapai 3,2 juta. Dia optimistis target tersebut bisa tercapai.lewat expo desa wisata dan UKM di Belanda.
"Ini inovasi baru karena banyak pilihan destinasi wisata selain pantai, budaya, kuliner," ucapnya.
Kemenparekraf juga akan memberikan list desa wisata yang bisa dikunjungi wisatawan.
Myra Sari menyebut expo ini bagian dari upaya memasarkan pariwisata Indonesia sebagai salah satu destinasi utama di kawasan Asia Tenggara untuk pasar Eropa.
Selain itu, mendukung program-program wisata pemberdayaan masyarakat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf).
Rencananya event itu akan dihadiri oleh tokoh masyarakat, pelaku budaya daerah, tour operator, dan perwakilan daerah sehingga dapat memberikan gambaran desa wisata kepada calon wisatawan. Di samping menjadi jendela utama pariwisata Indonesia bagi penduduk di 19 negara Eropa.
"Pameran pertama di Eropa yang fokus ke Desa wisata atau targetnya membantu mempromosikan Desa wisata di pasar Eropa dan memotivasi Desa wisata Indonesia naik kelas ke tingkat dunia," ujarnya.
Mengapa Belanda? Myra mengatakan karena turis Belanda adalah salah satu turis Eropa yang paling banyak melakukan perjalanan ke desa-desa wisata atau community based tourism.
Pameran Desa Wisata di Belanda ini akan berlangsung di Amsterdam, Belanda, pada 24 - 26 November 2023. Nantinya akan diisi oleh 50 booth yang berisi gambaran desa wisata, makanan, handicraft, pakaian dan produksi UKM Indonesia. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad