jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkerjasama dengan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) melakukan ekspor ikan perdana dari Tahuna, salah satu kawasan pulau terluar di Indonesia.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengatakan, sebanyak 24 ton produk frozen muroaji, yang merupakan ikan jenis malalugis sudah diberangkatkan dari Pelabuhan Dagho dengan tujuan negara Jepang, pada Kamis (12/5) kemarin.
BACA JUGA: Gelar Pasar Murah, Booth PPI Ramai Dikunjungi Warga Cirebon
Ekspor perdana ini ditandai dengan penyerahan sertifikat kesehatan ikan, sebagai syarat wajib dari produk perikanan yang akan diekspor. Hal itu sambung Susi, untuk menjaga kontiunias ekspor secara berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatangan kesepakatan bersama dengan Perum Perindo.
BACA JUGA: Lintasan ini Ditutup, Cabang Ambon Optimistis Raih Laba Rp 15,6 miliar
"Untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor ke depan, saya memberikan penugasan kepada Perindo," ucap Susi dalam siaran persnya, Jumat (13/5).
"Saya juga berharap agar seluruh nelayan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sitaro dan Talaud harus mendaratkan seluruh ikan hasil tangkapannya di pelabuhan perikanan Indonesia, dan tidak melakukan penjualan di tengah laut," imbuh Susi.
BACA JUGA: Ini Kenapa Konsep Bank Tanah Harus Dikembangkan
Selain melalui jalur laut, untuk selanjutnya ekspor langsung ke negara tujuan juga dilakukan melalui jalur udara dari Bandar Udara Naha di Tahuna. Sedangkan untuk kebutuhan domestik atau dalam negeri tetap akan dipenuhi, baik lewat jalur laut melalui Bitung dan udara melalui Manado. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marwan: Peran Pasar Kawasan Pedesaan Sangat Strategis
Redaktur : Tim Redaksi