Perdana Menteri Minta Rakyat Menunggu 50 Hari

Senin, 14 November 2016 – 22:28 WIB
Perdana Menteri (PM) Narendra Modi. Foto: AFP

jpnn.com - NEW DELHI - Perdana Menteri (PM) Narendra Modi meminta warga India memahami soal kebijakan finansial yang dibuatnya.

Dia mengimbau rakyat bersabar paling tidak selama 50 hari sampai tiba masa berlakunya kebijakan yang baru.

BACA JUGA: 50 Tahun Rajut Hubungan, Indonesia-Singapura Sepakat Tingkatkan Kerja Sama

''Rakyat sedang menghadapi kesulitan yang sangat besar. Saya juga merasakan penderitaan mereka. Tapi, ini bukan kebijakan yang lahir dari arogansi,'' ujar Modi dalam jumpa pers.

Dia berusaha menepis anggapan sebagian masyarakat yang menyebut kebijakan finansial terbarunya itu lahir dari arogansi semata.

BACA JUGA: Pilot Wanita Pertama yang Menerbangkan Jet Tempur Ini Tewas saat Latihan

Sebab, mereka menganggap masyarakat kelas atas tidak ikut terdampak.

Kemarin Modi menjelaskan bahwa tidak berlakunya pecahan 500 dan 1.000 rupee itu juga membuat masyarakat kelas atas repot.
Sama repotnya dengan masyarakat menengah ke bawah.

BACA JUGA: Kalau Sudah Cinta..Ular Kobra pun Dijadikan Istri, Lihat!

''Tapi, segala kesulitan ini hanya akan berlangsung 50 hari. Tolonglah, 50 hari. Beri saya waktu 50 hari saja. Setelah 30 Desember nanti, kita semua akan melihat India seperti yang selama ini kita inginkan,'' jelasnya.

Dengan menarik seluruh uang kertas pecahan 500 dan 1.000 rupee, Modi yakin bank bisa melacak transaksi abnormal.

Mereka yang datang ke bank untuk menukarkan uang dalam jumlah fantastis pasti kena cekal.

Bank akan langsung mengontak polisi untuk memeriksa individu bersangkutan.

Tidak hanya untuk melacak asal usul uang tersebut, tetapi juga memeriksa riwayat pembayaran pajaknya.

Lewat cara itu, Modi yakin para pengemplang pajak akan terdeteksi.

Sebab, dengan tidak berlakunya pecahan uang kertas yang paling banyak dipakai masyarakat India itu, semua orang akan datang ke bank.

Termasuk para pengemplang pajak dan penimbun harta tidak halal.

''Sesuai janji, saya melacak black money hingga setiap rupeenya,'' katanya. Begitu terlacak, para pengemplang pajak akan langsung berhadapan dengan hukum.

Secara terpisah, Kementerian Keuangan menyatakan bahwa ATM belum akan mengeluarkan mata uang baru sampai setidaknya bulan depan.

''Ada masalah teknis yang harus kami selesaikan lebih dulu,'' jelas jubir kementerian.

Setelah 30 Desember nanti, seluruh ATM hanya mengeluarkan mata uang kertas pecahan 500 rupee desain baru dan pecahan 2.000 rupee. (AFP/Reuters/hep/c15/fat/flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakal Digarap Kejaksaan, Presiden Park Catat Sejarah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler