Perempuan Cantik Ini Senang Menyelamatkan Anjing Telantar di Jalanan

Rabu, 25 Februari 2015 – 05:56 WIB
Fenny dan beberapa anjing peliharaannya. Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

jpnn.com - RUMAH kediaman Zefanya Febriani, 25, di bilangan Rungkut, Surabaya, memang tidak pernah sepi. Begitu pintu dibuka, salakan anjing dan meongan kucing sahut-menyahut. Benar-benar ramai. Tentu saja ada 20 ekor anjing dan 14 ekor kucing yang ikut menjadi ’’tuan rumah’’. Fenny, panggilannya, memelihara mereka semua.

 

”Semuanya adalah hewan yang saya atau teman-teman rescue,” kata Fenny. Perempuan pencinta binatang itu memang termasuk salah seorang anggota komunitas Welfarian Surabaya. Welfarian merupakan pergerakan yang memperjuangkan dan mengedukasi kesejahteraan satwa liar dan domestik.

BACA JUGA: Tips Mencegah Flu Selama Hamil

Fenny lebih banyak menyelamatkan anjing telantar di jalanan. ”Biasanya, setelah dipungut, saya rawat. Sambil dicarikan adopter yang mau mengasuh,” kata perempuan kelahiran 17 Februari 1990 itu. Info adopter dan hewan telantar biasa dibagi di media sosial oleh anggota komunitas.

BACA JUGA: Dapatkan Segera Makanan Ini, Maka Kehidupan Seks Anda akan Meningkat

Beberapa anjing yang ditemukan rata-rata berkondisi mengenaskan. Ada yang kelaparan, luka fisik, hingga ketakutan saat bertemu manusia. Fenny berkali-kali menyelamatkan anjing korban tabrak lari. Kadang juga ada yang terluka sehabis dipukuli orang atau sekadar tidak bertuan dan berkeliaran di jalan.

”Boni dan Billy ini saya rescue dari pemulung,” kata Fenny sambil menunjuk ke arah dua mix labrador yang bermain di sampingnya. Anjing menggemaskan itu dibawa pulang dalam kondisi lemas dan kurang gizi. Fenny lantas merawatnya selama kurang lebih satu tahun.

BACA JUGA: Ini Kriteria Kamar Tidur Seksi yang Bikin Mood Bercinta Naik

Ada juga beberapa jenis mix tekel yang lincah berkejaran di sekitarnya. Salah satunya Michael. Anjing lucu berusia satu tahun itu sebelumnya merupakan korban tabrak lari yang diselamatkan setelah pendarahan hebat di kepala.

”Maka, saya kasih nama Michael, asalnya dari miracle (keajaiban, Red) karena dia berhasil selamat,” ujar perempuan yang juga memiliki usaha bengkel itu.

Bagi pencinta binatang, Fenny menyarankan sebaiknya tidak terburu-buru membeli hewan peliharaan. Sebab, masih banyak hewan telantar yang membutuhkan bantuan. ”Saya sering kesulitan menemukan adopter,” ujar dia.

Yang lebih menyedihkan, banyak orang yang memelihara binatang tanpa diiringi komitmen. Karena itu, jumlah anjing dan hewan telantar semakin banyak. ”Tolong rawatlah semua binatang peliharaan sampai akhir hayat. Jangan ada yang membuang anjing ataupun binatang lainnya karena sudah tua atau penyakitan,” pesan Fenny.

Tidak Tega saat Berpisah

JATUH cinta Zefanya Febriani pada anjing dimulai saat perempuan itu duduk di bangku SMP, 12 tahun lalu. Jojo, nama anjing tersebut, dibelinya di salah satu pasar hewan di Kota Surabaya. "Cuma dua atau tiga bulan setelah dibeli, sakit-sakitan, lalu mati,” kata Fenny.

Kesehatan anjing yang dijual bebas di pasaran kadang memang tidak terjaga. Para penjual, kata Fenny, terkadang hanya menjadikan anjing sebagai bahan dagangan daripada makhluk hidup.

Meningkatnya jumlah anjing telantar, menurut Fenny, juga disebabkan adanya tren yang mendewakan anjing spesies tertentu. Padahal, semua anjing seharusnya memiliki persamaan hak untuk dirawat. Kebanyakan orang membeli anjing berdasar ras tertentu. ”Mereka membeli yang bulunya bagus. Kalau bulunya rusak dan anjingnya jadi jelek, ya sudah dibuang,” ujar Fenny.

Meski sudah bertahun-tahun mencarikan adopter bagi anjing telantar, Fenny terkadang gagal juga. Gagalnya bukan karena tidak berhasil menemukan orang yang ingin mengadopsi. Tetapi, karena dia tidak tega melepas anjing tersebut.

”Boni sama Billy ini, dulu sudah ada yang mau mengadopsi. Sudah saya tinggal di rumah adopter, tapi mereka ngejar terus waktu mobil saya pergi. Enggak tega ya, sudah saya bawa lagi,” kata Fenny lantas tertawa. Karena itu juga, sampai sekarang jumlah anjingnya terus bertambah.

Mengenai makan, Fenny juga tak hitung-hitungan. Semua anjing dan kucing peliharaannya mendapat dry food dan perawatan terbaik. Setiap hewan rutin dibawa ke klinik dan diberi pakaian.

Repotkah mengurus sekian banyak anjing? Fenny hanya tertawa dan menggeleng singkat. Asyik. Rumahnya senantiasa ramai. Ada teman bermain, makan, dan tidur bersama. Apalagi, Fenny dan suami belum memiliki buah hati.

”Makanan mereka (anjing dan kucing, Red) bisa lebih mahal daripada kami. Ongkos berobatnya juga. Tapi, syukurlah sejak memelihara mereka, rasanya kami tidak kekurangan,” ujar Fenny. (rim/c6/c7/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Manfaat Lain Teh Hijau yang Perlu Anda Tahu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler