Perempuan-perempuan Pembela Nazar

Kamis, 25 Agustus 2011 – 04:58 WIB
Dari kiri, Haghia Sophia Lubis,Aldila Warganda, dan Dea Tunggaesti, di kantor OC Kaligis. Foto: DHIMAS GINANJAR/JAWA POS

BUKAN hanya nyanyian Nazaruddin yang menyita perhatian publikKehadiran para penasihat hukum tersangka suap Sesmenpora tersebut juga memikat mata banyak orang

BACA JUGA: Aktivis Pergoki Malinda Keluar Sel

Tim pengacara yang dipimpin O.C
Kaligis itu diisi tiga perempuan muda, cantik, dan pintar bak trio cewek di film Charlie's Angels

BACA JUGA: Moratorium CPNS, Konsep Pensiun Dini Dimatangkan

Siapa mereka?
 
Nama Dea Tunggaesti akhir-akhir ini ramai dibicarakan setelah wajahnya sering terekam kamera wartawan yang biasa meliput di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Paras cantiknya seolah memberikan warna tersendiri dalam pemberitaan kasus suap wisma atlet SEA Games 2011 M

BACA JUGA: Jasin Mengaku Tak Kenal Anas

NazaruddinBahkan, sepekan ini namanya ramai dibicarakan di media.

Nama Dea tidak melejit sendirianAda dua temannya lagi, yakni Aldila Warganda dan Haghia Sophia Lubis, yang gara-gara kasus itu juga makin melambungKetiganya banyak menjadi pembicaraan setelah O.CKaligis memercayai kemampuan mereka dan memasukkan tiga perempuan itu ke tim pembela Nazaruddin.

Saat ditemui Jawa Pos di kantor O.CKaligisi di Jalan Majapahit kawasan Monas, dia tampak malu-malu ketika hal itu disinggungNamun, dia tidak mau terlalu jauh membicarakan masalah ituSebab, dia juga merasa surprise dengan hal itu"Salah satu keuntungan dari menangani kasus ini, saya bisa kenal banyak orang," ujarnya.

Sebenarnya, kalau mau jeli, wajahnya sudah sering muncul di televisi jauh sebelum kasus Nazaruddin mencuatTerutama pada medio 2003?2005, saat Dea menjadi artisKetika itu, dia membintangi beberapa sinetron seperti Bukan Cinderella dan Kisah AdindaNamun, dia memilih meninggalkan dunia itu.

Ibu dua anak tersebut mengatakan bahwa meninggalkan dunia hiburan bukan perkara sulitSebab, dia merasa tidak memiliki passion dunia seni peran ituKeinginan menjadi pengacara sudah kadung tertanam kuat di hatinya lantaran tergila-gila dengan serial komedi Ally McBeal yang diperankan Calista Flockhart.

Serial itu mengisahkan kelucuan Ally menangani kasus-kasus hukum lengkap dengan konfliknya ke klien dan atasannyaNah, gara-gara serial tersebut, setelah lulus SMA dia masuk ke Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan"Kalau saya bilangnya, jadi lawyer itu panggilan hati," jelasnya.

Dia lantas terbahak saat Jawa Pos menyinggung tidak banyak perempuan cantik yang memilih profesi ituMenurut dia, justru seharusnya banyak perempuan yang bisa menggeluti dunia ituSebab, bagi dia, menjadi lawyer sangat menyenangkanSaking senangnya dengan profesi lawyer, dia sempat bingung ketika ditanya apa dukanya menjalani pekerjaan itu.

Dalam kasus Nazaruddin itu, dia dipercaya O.CKaligis untuk menangani dan mendampingi kliennya bersama AldilaKarena kasus tersebut menyita perhatian masyarakat, keluarganya mewanti-wanti agar perempuan kelahiran Solo, 26 september 1982, itu lebih berhati-hati"Keluarga bilang, nuansa politisnya besarKeselamatan harus dijaga," jelasnya.

Kalau Dea berangkat dari masa lalunya sebagai pemain sinetron, Aldila Warganda muncul sebagai sosok gadis kampus yang cerdasAldilla tercatat sebagai lulusan Universitas Jenderal Soedirman dengan disiplin ilmu pidana murniDia juga berhasil meraih juara Asian Law Student Association (ASLA) tiga tahun berturut-turut pada 2003?2005.

Karena kecerdasannya tersebut, O.CKaligis menawari Aldila untuk bergabung di kantornyaTawaran itu jelas tidak dia siakan-siakanSebab, sepengetahuan dia, O.CKaligis tidak pernah membuka lowongan pekerjaan, tetapi mencari bibit-bibit baru"Saya masuk hampir bersamaan dengan Dea," kenangnya.

Dengan bekal ilmu pidana murninya, pengacara kelahiran Jakarta, 28 april 1984, itu pun kerap diajukan untuk bersidangKasus yang ditanganinya tidak tanggung-tanggungDi usianya yang masih muda, dia dipercaya untuk menangani kasus korupsi dan berhubungan dengan KPK"Keluarga suka khawatir, tapi saya suka menenangkanKalau ada ancaman, (keluarga) tidak dikasih tahu," tuturnya.

Dia juga senada dengan Dea bahwa pekerjaannya tidak ada yang berhubungan dengan genderMeskipun, dia tahu tidak banyak perempuan yang menjadi pengacaraBaginya, pekerjaan pengacara sangat mulia karena mendampingi orang yang awam hukum"Meski sedih juga banyak yang meremehkan profesi ini," kata anak keempat di antara enam bersaudara itu.

Untuk kasus Nazar, dia menyatakan tidak ada yang spesialDalam arti, dia tidak pernah membedakan siapa kliennyaKalau sudah bersama klien, dia mengaku siap memberikan pendampingan terbaikMisalnya, saat Prita digosipkan bakal ditahan"Saya menemani Prita sampai jam 1 pagi," tandasnya.

Kalau kisah Haghia, beda lagiDi antara tiga pengacara perempuan Nazaruddin, perempuan kelahiran 26 April 1982 itu adalah yang paling senior di  O.CKaligisDi kasus Nazaruddin, dia mendapat peran yang cukup penting, yakni memegang penanganan kasus di luar negeri.

Dia menjadi pengacara karena keprihatinannya terhadap kehidupan perekenomian bangsaAtas dasar itu, dia memilih jurusan hukum perekonomian di Universitas IndonesiaJurusan itu dipilih karena dia yakin, jika sektor perekonomian negara beres, kehidupan akan membaik"Saya ingin jadi agent of change," ujarnya(dim/kuh/c4/iro)

Srikandi Advokat Nazar 

Aldila Warganda
Lahir: Jakarta, 28 april 1984
Status: Ibu satu anak
Lulusan:
S-1: Universitas Jenderal Sudirman
S-2: Universitas Padjajaran
Juara Asian Law Student Association 2003, 2004, dan 2005
Kasus yang pernah ditangani:
- Nazaruddin
- Prita Mulyasari
- Bupati Kukar Syaukani Hassan Rais
- Artalitas Suryani
- Aulia Pohan
- Kasus salah tangkap pembunuhan Asrori di Jombang

Dea Tunggaesti
Lahir: Solo 26 september 1982
Status: Ibu dua anak
Lulusan:
S-1: Universitas Pelita Harapan
S-2: Universitas Gajah Mada
S-3: Universitas Padjajaran
Kasus yang pernah ditangani:
- Nazaruddin
- Joko Chandra

Haghia Sophia Lubis
Lahir: Solo 26 september 1982
Status: Ibu satu anak
Lulusan:
S-1: Universitas Indonesia
S-2: Harvard University
Kasus yang pernah ditangani:
- Nazaruddin
- Marcella Zalianty
- Artalita Suryani
- Perusahaan dan BUMN yang beperkara di luar negeri

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Temukan Tudingan Nazar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler