Perempuan Punya Peran Penting Cegah Radikalisme

Jumat, 06 Juli 2018 – 02:29 WIB
Kepala BNPT Suhardi Alius. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, ibu harus mengawasi anak sehingga terhindar dari pengaruh radikalisme dan terorisme.

“Perempuan memiliki peran penting dalam pencegahan radikalisme dan terorisme sejak usia dini,” kata Suhardi saat menjadi narasumber dalam seminar dan diskusi bertajuk Islam Rahmatan Lil Alamin: Antara Ajaran dan Budaya yang digelar Yayasan Lingkar Perempuan Nusantara (LPN) di Main Hall, Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Kamis (5/7).

BACA JUGA: Belanda Kagumi Deradikalisasi Ala Indonesia

Suhardi menambahkan, radikalisme bersifat intoleransi, anti-NKRI, anti-Pancasila dan penyebaran-penyebaran paham takfiri.

Hal ini perlu dijelaskan agar para perempuan bisa memiliki pemahaman yang sama terkait radikalisme dan terorisme.

BACA JUGA: Perangi Terorisme, BNPT Gandeng Kejaksaan

“Saya telah menjelaskasn secara detail bagaimana proses itu terjadi di lingkungan kita, terutama terhadap kaum perempuan dan anak-anak,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Dia menilai peran penting kaum perempuan dalam melindungi keluarga sangat vital.

BACA JUGA: Moeldoko Ingatkan Guru Jangan jadi Provokator

Menurut Suhardi, kaum perempuan bisa melakukan deteksi dini paham-paham negatif di lingkungan sekitar. Dari situlah nantinya BNPT bisa mengidentifikasi sehingga ada solusi.

“Jangan dibiarkan radikalisme dan terorisme berkembang. Saya secara jelas memaparkan tahapan-tahapan orang menjadi radikal, kemudian bagaimana mengatasinya, dan bagaimana mengamatinya,” tutur Suhardi.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini tidak memungkiri bahwa kaum perempuan dan anak-anak saat ini mudah terpengaruh paham radikal yang berujung pada tindakan terorisme. Teror bom Surabaya beberapa waktu menjadi bukti nyata.

“Ternyata orang (kelompok teroris) juga melirik wanita. Modus operandi itu bergerak dinamis sekali melihat kultur kita, perempuan sama anak-anak sudah mulai didekati,” jelas Suhardi.

Selain itu, generasi muda menjadi ladang penyebaran paham negatif karena mereka masih proses mencari jati diri.

“Emosional anak muda ini masih belum stabil. Sementara di satu sisi pengetahuannya ingin maju terus sehingga sangat rentan disusupi paham-paham semacam itu,” ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR: Radikalisme Tumbuh Karena Alpa pada Pancasila


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler