Perguruan Tinggi Harus Bisa Membangun 4 Soft Skills Ini untuk Mahasiswa

Kamis, 20 Januari 2022 – 00:01 WIB
Ilustrasi mahasiswa di perguruan tinggi. Foto: dok PPM School of Management

jpnn.com, JAKARTA - Di era modern dan globalisasi saat ini, menempuh pendidikan sampai level SMA saja tidak cukup. Melanjutkan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi seharusnya menjadi keputusan yang tidak boleh ditawar lagi.

Perguruan tinggi menjadi tempat untuk meningkatkan keterampilan logika, mendewasakan pemikiran, mengembangkan ide-ide cemerlang, serta memberikan gelar yang berguna saat mencari pekerjaan di masa mendatang.

BACA JUGA: Begini Cara UPJ dan PCR Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi

Kesempatan untuk masuk ke jenjang perguruan tinggi juga menjadi momen untuk mengembangkan kemampuan diri yang mumpuni, baik dari hard competencies maupun soft competencies.

Terlebih, dampak Revolusi Industri 4.0 juga mendorong para lulusan untuk mampu bersaing dengan cerdas.

BACA JUGA: Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Penting Hadir dengan Konsep Siber

Kini, predikat kelulusan dan kompetensi secara teori bukan faktor tunggal keberhasilan dalam berkarya.

Soft skills menjadi nilai tambah yang dilirik dan paling dipertimbangkan para perekrut kerja.

BACA JUGA: Nadiem: Kita Sedang Berada dalam Situasi Darurat Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi

Alasannya, soft skills berkaitan erat dengan kecerdasan emosional, keterampilan bersosialisasi, kemampuan berkomunikasi, dan cara berperilaku yang mencerminkan karakter diri.

Soft skills sering dianggap sebagai keterampilan atau bakat dari masing-masing orang. Meskipun merupakan keterampilan bawaan, soft skills tetap harus diasah dan dikembangkan, di samping mengasah hard competencies sesuai bidang masing-masing yang diminati.

Pentingnya keseimbangan hard competencies dan soft competencies ini telah diramal pula oleh World Economic Forum.

Melalui The Future of Jobs Report 2020, WEF bahkan menyebutkan bahwa para pemberi kerja kini semakin mempertimbangkan keterampilan soft skills saat merekrut orang.

Menurut laporan tersebut, kemampuan yang paling dibutuhkan di dunia kerja pada tahun 2020 dan selanjutnya, antara lain complex problem-solving, critical thinking and analysis, creativity, originality and initiative, leadership and social influence, serta emotional intelligence.

PPM School of Management (PPM SoM) menjadi sekolah tinggi yang melihat adanya kebutuhan dunia kerja sedari dini.

PPM SoM bahkan menjadikan aneka kegiatan pengembangan soft skills sebagai bagian dari kurikulumnya.

Baik institusi dan para pengajar di PPM SoM, kompak mendorong mahasiswa berperan aktif dalam pengembangan soft skills tersebut.

Di PPM SoM bahkan ada sejumlah mata kuliah tentang soft skills, seperti Pengembangan Diri (Self Development), Pengembangan Kelompok (Team Development), hingga Pengembangan Komunitas (Community Development).

Mata kuliah Pengembangan Diri (Self Development) misalnya, difokuskan pada pengembangan 4 soft skills.

Empat soft skills itu yakni kepercayaan diri (self confidence), menjalin relasi (relationship building), kepemimpinan dalam tim (team leadership), dan semangat bertumbuh (passion for growth).

Sebagai sekolah tinggi dengan sistem penjaminan mutu internal terbaik di Indonesia (Kemenristekdikti–2019), PPM School of Management menciptakan kurikulumnya sedemikian rupa agar para mahasiswa memiliki waktu untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensinya.

Tidak hanya sekadar teori di kelas, tetapi juga beraktivitas bersama dalam sejumlah kegiatan seperti community awareness, praktik seperti action plan, team building dengan camping, dan lainnya.

Pembelajaran ini didampingi langsung oleh para dosen yang menjadi mentor.

Pada akhirnya, memilih perguruan tinggi sebagai tempat menempa dan mendewasakan pemikiran dan logika memang tak selalu mudah tetapi, tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi juga bukan pilihan yang tepat.(flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler