Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Penting Hadir dengan Konsep Siber

Rabu, 15 Desember 2021 – 23:14 WIB
Tangkapan layar- Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Prof M. Ali Ramdhani. Foto: Ist for JPNN.com.

jpnn.com, CIREBON - Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Prof M. Ali Ramdhani menilai perguruan tinggi keagamaan Islam penting hadir dengan konsep siber.

Dengan demikian, pengajaran yang diberikan tidak lagi berbatas tempat dan waktu bagi masyarakat yang ingin terus menuntut ilmu.

BACA JUGA: Keren, IAIN Syekh Nurjati Bertransformasi Jadi Universitas Islam Siber

Prof Ali mencontohkan langkah yang diambil IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang bertransformasi menjadi Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI).

Dalam proses transformasi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon meluncurkan program pembelajaran jarak jauh (PJJ), program studi pendidikan agama Islam (PSPAI).

BACA JUGA: MUI Dukung Percepatan Vaksinasi COVID-19 di Tengah Masyarakat

"Dunia dewasa ini dalam konteks kontemporer, banyak yang menggambarkan sebagai sebuah big billage, atau kampung besar, di mana sekat-sekat ruang dan waktu dimediasi oleh teknologi yang kemudian menjadikan sekat menjadi tidak ada lagi," ujar Prof Ali dalam keterangannya, Rabu (15/12).

Pandangan senada sebelumnya juga dikemukakan Prof Ali saat mendampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan PJJ PSPAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Selasa (14/12).

BACA JUGA: Gempa NTT, 504 Rumah Rusak di Sulsel, Ribuan Orang Mengungsi

"Kami memahami ruang ini (digital) menjadi tempat bersemayamnya berbagai aneka ragam gagasan, maka perlu hadir memberikan warna sekaligus memberikan ruang secara formal bagi anak bangsa untuk meningkatkan kualifikasi kompetensi yang tentu saja bermuara pada kesejahteraan," katanya.

Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati ini lebih lanjut mengatakan kehadirian UISSI nantinya akan mengubah pola pendidikan Islam yang tidak melulu melalui ruang formal.

Mereka yang tinggal di pelosok-pelosok desa, seperti para guru madrasah, nantinya dapat menuntut ilmu secara jarak jauh, sembari tetap mengabdi.

"Ada skitar 40 ribu guru madrasah belum memenuhi jenjang pendidikan strata satu. Ini yang diperintahkan oleh Pak Menteri agar segera menghadirkan pemenuhan terhadap kompetensi guru, yang tujuan utamanya ingin memenuhi janji konstitusi, yaitu mencerdaskan anak bangsa," katanya.

IAIN Syekh Nurjati Cirebon ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam berbasis siber yang pertama di Indoensia.

Penetapan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1175 Tahun 2021, tentang penetapan Institut Agama Islam Syekh Nurjati sebagai Pilot Project Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang berbasis Digital University.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler