Perhatian.. Ini Peringatan untuk Kota Surabaya

Selasa, 11 Oktober 2016 – 10:28 WIB
Banjir di Surabaya. Foto: dok. JPG

jpnn.com - MUSIM hujan harus menjadi perhatian semua masyarakat di Surabaya.

Saat ini saja tercatat Kota Pahlawan itu punya 1.271 hektare titik genangan.

BACA JUGA: Sambut Asian Games, Bandara Ini Bangun Skybridge Terhubung ke LRT

Jumlah itu menurun 50 persen selama lima tahun terakhir.

Tapi, ancaman banjir belum sepenuhnya hilang. Terutama setelah Sidoarjo juga tak kunjung bebas dari serbuan air.

Secara geografis, Surabaya adalah muara. Beberapa anak sungai dari hulu Sungai Brantas dan Bengawan Solo melintasi Surabaya.

BACA JUGA: Dua Festival Ramaikan Destinasi Laskar Pelangi

Yaitu, Kali Surabaya, Kalimas, Kali Jagir, dan Kali Lamong. Sebagai daerah hilir, Surabaya adalah daerah limpahan debit air pada musim hujan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Iman Sonhaji menerangkan, 80 persen wilayah Surabaya berada pada ketinggian 3 hingga 6 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Yang memiliki ketinggian 10-30 meter hanya wilayah barat. Tepatnya sebagian wilayah Kecamatan Dukuh Pakis, Sambikerep, dan Karang Pilang.

Karena itu, air di Surabaya pasti tidak akan lancar mengalir ke laut. "Sehingga kita pakai pompa," papar alumnus ITS itu. Rumah pompa telah disebar di tengah kota dan tepi laut.

Namun, mengandalkan pompa air saja belum cukup. Seluruh saluran besar hingga kecil di Surabaya punya masalah sedimentasi.

BACA JUGA: Hampir Semua Kecamatan Terendam, Ratusan Mengungsi

 Pengendapan mengakibatkan air sulit mengalir. Gorong-gorong di permukiman hingga Kalimas harus dikeruk.

Sejak awal Januari pemkot telah mengeruk sungai dan mengangkat 40 ribu ton endapan.

Selain harus menormalkan saluran, kata Agus, pemkot perlu memikirkan daerah resapan. Menurut dia, wilayah Surabaya sudah dipenuhi beton, paving, dan aspal.

 "Pengendalian izin mendirikan bangunan (IMB) dilakukan untuk menjaga ruang terbuka hijau (RTH)," papar mantan kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Surabaya itu.

Antisipasi banjir akibat curah hujan yang tinggi di metropolis juga mulai disikapi Pemkot Surabaya.

Saat ini bakesbangpol linmas menyiapkan tiga posko siaga bencana banjir. Lokasinya di titik langganan banjir yang dilewati aliran sungai.

Kepala Bakesbangpol Linmas Sumarno mengatakan, tiga posko itu berada di Sumber Rejo (Pakal), Waru Gunung (Karang Pilang), dan Medokan Semampir (Sukolilo).

 Wilayah Sumber Rejo kerap menjadi langganan banjir akibat tidak tertampungnya air di Kali Lamong.

Sementara itu, Waru Gunung dan Medokan sering kali terkendala dampak meluapnya Kali Surabaya.

"Kesiagaan peralatan, personel, dan data sudah kami lakukan bersama jajaran," kata Sumarno. Sayangnya, di posko tersebut belum disiagakan personel. Sebab, kata Sumarno, anak buahnya masih bekerja secara berpindah-pindah untuk memantau banyak lokasi. "Anak-anak kan tiap hari harus patroli juga di banyak titik," imbuhnya.

Sumarno mengaku setiap saat mendapatkan data dari jajaran samping. Mulai BMKG sampai Balai Besar Sungai Bengawan Solo.

 Berdasar data yang didapat Sumarno, saat ini yang berpotensi meluap ialah Kali Surabaya. Namun, hal itu masih dalam tahap wajar.

Naiknya debit air di Kali Surabaya itu, versi Sumarno, belum berdampak pada kawasan rawan banjir yang terlewati aliran sungai, yakni Semampir dan Waru Gunung.

"Mungkin itu nanti bisa diatasi dengan buka tutup pintu air," katanya. Untuk Kali Lamong dan Kalimas, Sumarno mengatakan bahwa semuanya masih dalam tahap normal.

Potensi banjir juga bisa terjadi akibat pasang air laut. Sebab, pasang air laut beberapa hari ini mencapai 1 meter.

 Potensi rob itu bisa mengakibatkan banjir di sepanjang Romokalisari hingga Bulak.

 "Saya update terus datanya ke Bu Wali Kota (Tri Rismaharini, Red) dan SKPD untuk bersama-sama melakukan antisipasi," katanya. (sal/gun/riq/c6/dos/flo/jpnn)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dianggap Berhaji Palsu, Pak Haji Mistis Tetap Kedatangan Tamu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler