jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah tidak memberi ruang bagi spekulasi jual beli vaksin corona jalur mandiri.
Menurut Bamsoet, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan PT Bio Farma harus meningkatkan intensitas sosialisasi informasi tentang rencana ketersediaan, jadwal vaksinasi, harga dan tata cara pembelian vaksin corona jalur mandiri, agar masyarakat tidak terkecoh dan dirugikan.
BACA JUGA: Ada yang Minta Jokowi Disuntik Vaksin Corona Lebih Awal, Lalu Bagaimana?
Bamsoet menilai inisiatif pihak tertentu yang mulai membuka pemesanan atau pre-order vaksin corona jalur mandiri pada saat sekarang ini jelas terlalu terburu-buru.
Pertama, dia menjelaskan, kepastian waktu bagi ketersediaan vaksin untuk kebutuhan dalam negeri belum dapat ditetapkan.
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Pemerintah Gerak Cepat Amankan Bahan Baku Vaksin Corona
Selain itu, lanjut dia, harga vaksin juga belum ditetapkan oleh pemerintah.
Bahkan pola distribusi vaksin dan metode jual belinya juga masih dalam tahap rencana.
BACA JUGA: Simak Kata Jokowi soal 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 yang Baru Datang dari China
Karena segala sesuatu tentang vaksin corona dan vaksinasi masih dalam tahap perencanaan dan pembahasan.
"Siapa pun hendaknya tidak berspekulasi guna menghindari kerugian masyarakat,’’ tegas Bamsoet di Jakarta, Senin (14/12).
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menyatakan Bio Farma memang berencana menerapkan metode pembelian dengan pemesanan lebih dahulu atau pre order.
Namun, ia menegaskan, hingga saat ini Bio Farma belum melayani pre-order vaksin corona jalur mandiri untuk keperluan apapun. Termasuk keperluan fasilitas kesehatan maupun kebutuhan perorangan.
Menurutnya, jumlah produk jadi vaksin corona yang tersedia saat ini hanya 1,2 juta dosis.
Pemanfaatannya diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Rencananya, akan ada bahan baku vaksin corona untuk pembuatan 45 juta dosis pada Januari 2021.
"Namun, prioritas pemanfaatannya pun belum ditetapkan pemerintah," ujar Bamsoet.
Ketua ke-20 DPR RI ini mengingatkan, faktor yang tidak boleh diabaikan oleh masyarakat adalah ketentuan tentang izin penggunaan vaksin.
Menurut dia, sebelum digunakan nantinya, vaksin corona harus mendapatkan izin penggunaan dalam kondisi darurat atau emergency use of authorization (EUA).
‘’Untuk kebutuhan jalur mandiri, vaksinnya memang belum ada. Karena ketentuan persyaratannya cukup ketat, masyarakat harus berhati-hati dan menunggu informasi resmi dari pemerintah. Termasuk informasi dari Satgas Covid-19 maupun dari Bio Farma sendiri,’’ pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy