jpnn.com, BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi meminta para pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS) tak menunjukkan gaya hidup mewah.
Hal itu untuk menjaga etika karena Pemerintah Kota Balikpapan sedang mengalami defisit anggaran.
BACA JUGA: Heboh Foto Tanpa Busana PNS Perempuan, Ternyata...
"Saya keras menyampaikan kepada jajaran OPD (organisasi perangkat daerah) agar hati-hati melakukan kegiatan yang sekiranya kurang bermanfaat," kata Rizal, Selasa (28/3).
Rizal menyoroti aksesoris yang digunakan oleh pejabat publik.
BACA JUGA: Terlibat Narkoba, Oknum PNS Kemenkum HAM Diringkus
Dia berharap, pejabat dan PNS tak mengenakan aksesoris mewah demi menghindari stigma negatif dari warga.
"Saya sempat bilang ke ibu-ibu pengurus PKK, kalau kunjungan ke kelurahan jangan pakai tas LV (Louis Vuitton). Walaupun belum tentu asli tapi nanti bisa saja menuai respons negatif dari masyarakat," ucapnya.
BACA JUGA: Peringatan Tegas untuk PNS soal Pajak
Untuk itu, dia mengingatkan setiap pejabat dapat memosisikan diri dengan baik di tengah-tengah masyarakat.
"Jangan sampai masyarakat berpikiran ini pemerintah bilangnya tidak punya uang tapi kelihatannya kayak pesta pora," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, kondisi keuangan pemkot memang sedang genting.
Dari APBD 2017 yang disahkan sebesar Rp 1,9 triliun, pendapatan daerah diproyeksi anjlok Rp 196 miliar.
Tak pelak, hal itu membuat wali kota pusing. Padahal, APBD tahun ini mayoritas hanya untuk pembayaran utang.
Itu karena beberapa komponen pendapatan daerah tak sesuai dengan proyeksi awal.
Salah satunya, dana bagi hasil (DBH) bukan pajak dari pusat yang diproyeksikan Rp 480 miliar, tapi kemungkinan besar hanyaterealisasi 80 persen. (iyo/rsh/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Proses Pensiun Dini PNS Dipercepat
Redaktur & Reporter : Ragil