jpnn.com, KUPANG - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Setyo Budiyanto memberikan peringatan kepada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayahnya untuk tertib dalam menjual bahan bakar minyak (BBM).
Dia meminta SPBU untuk tidak mengkhususkan penjualan BBM kepada warga yang membawa jeriken.
BACA JUGA: Pelaku Percobaan Pembakaran SPBU di Cirebon Ditangkap, Oh Ternyata
"Saya harapkan yang di SPBU-SPBU tidak mengkhususkan menjual BBM kepada yang membawa jeriken jumlah banyak lebih dari satu, apalagi yang tangki mobilnya dimodifikasi," ujar dia kepada wartawan di Kupang, Jumat (9/9).
Peringatan tegas ini dia sampaikan berkaitan dengan maraknya kasus penimbunan setelah pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM di seluruh wilayah Indonesia.
BACA JUGA: Terkait Demo Tolak Harga BBM Naik, Aksi Anarkis Hanya Mempersulit Keadaan Rakyat
Dia pun berharap tidak ada pihak yang sengaja bermain untuk menimbun BBM.
Menurut perwira tinggi Polri itu, jika ada yang membawa jeriken dalam jumlah banyak dan kendaraan roda empat yang tangkinya dimodifikasi, maka hal itu patut dicurigai.
BACA JUGA: BBM Bersubsidi Naik, Partai Buruh Sebut Inflasi Pangan Berpotensi Lebih 15 Persen
"Patut dicurigai bahwa pengisian BBM itu untuk penimbunan," tutur Setyo.
Mantan Penyidik KPK itu mengatakan masalah penimbunan BBM ini sejak pekan lalu sudah dia sampaikan kepada seluruh kapolres di NTT.
Hasilnya di Kabupaten Belu ada penimbunan BBM yang terungkap, begitu pula di Kota Kupang juga enam ton BBM yang ditimbun terungkap.
Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan pihaknya tidak main-main dengan kasus penimbunan BBM di NTT.
"Sudah pasti kami akan tindak tegas. Kalau ada yang melakukan praktek-praktek penyimpangan atau penimbunan BBM, karena itu merupakan tindakan melawan hukum," pungkas dia. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irjen Setyo Bangga 13 Personel Polda NTT jadi Pasukan Perdamaian PBB
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan