Peringati Tragedi 12 Mei, Usakti Tegaskan Komitmen untuk Mengabdi

Sabtu, 13 Mei 2017 – 15:46 WIB
Rektor Usakti Ali Ghufron Mukti saat acara Peringatan 19 Tahun Tragedi 12 Mei 1998 di kampus Universitas Trisakti (Usakti) di Grogol, Jakarta Barat, Jumat (12/5). Foto: Kemristekdikti

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Trisakti (Usakti) menggelar peringatan tragedi 12 Mei 1998, Jumat (12/5). Tanggal 12 Mei tepat 19 tahun silam merupakan momen yang sangat bersejarah bagi perguruan tinggi yang didirikan atas prakarsa Bung Karno itu.

Trisakti dikenal sebagai kampus pergerakan. Empat mahasiswanya gugur saat memperjuangkan reformasi pada 1998.

BACA JUGA: Pastikan Tetap Hadir Bersama Angkatan 1998

Kini, Usakti dikenal sebagai perguruan tinggi swasta terbesar di Indonesia. Rektor Usakti Ali Ghufron Mukti menyatakan, universitas yang dipimpinnya bertekad untuk terus bisa berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.

Ghufron menjelaskan, Susakti saat ini memiliki sembilan fakultas dengan 47 program studi sarjana, magister, doktoral, vokasi dan spesialis. Kampus Usakti juga tersebar di sembilan lokasi di Jabodetabek,

BACA JUGA: Usakti Borong Gelar Perorangan LIMA Badminton GJC

“Ini menunjukan potensi dan kinerja Usakti sebagai salah satu perguruan tinggi swasta pertama dan terbesar di Indonesia,” ujar Ghufron usai Peringatan 19 Tahun Tragedi 12 Mei 1998 du Usakti, Grogol, Jakarta Barat, Jumat (12/5).

Ghufron menambahkan, Usakti makin menunjukkan peran pentingnya dalam pembentukan sumber daya manusia Indonesia. Saat ini jumlah mahasiswa aktif di Usakti mencapai 21.506 orang. Sedangkan lulusannya mencapai 117.279 alumnus.

BACA JUGA: Misteri SPG Cantik di Balik Tewasnya Mahasiswa Usai Loncat dari Lantai 28

Lebih lanjut Ghufron mengatakan, dirinya ditugasi masuk ke dalam struktur organisasi Usakti sebagai pencerminan hadirnya pemerintah. “Untuk terus mengembangkan Usakti, mencapai peningkatan kualitas pendidikan, penelitan termasuk juga pengabdian,” tutur Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek di Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi itu.

Menurut Ghufron, kehadiran pemerintah di Usakti sekaligus sebagai awal pembenahan kelembagaan untuk mempertahankan perguruan tingg swasta itu sebagai aset negara. Harapannya, nantinya Usakti bisa menjadi sesuai aspirasi Keluarga Besar Usakti.

Selain itu, Usakti telah membangun strategi untuk mencapai world class university atau universitas berkelas dunia. Yaitu melampaui nilai tertinggi akreditasi nasional untuk seluruh program studi yang telah mapan, bersertifikat ASEAN University Network, dan mengikuti pemeringkatan QS Stars.

Menurut Ghufron, Usakti telah memasuki era baru yang lebih profesional. “Dalam usia Usakti ke 52, kompetensi lulusan menjadi hal yang penting, tapi bukan segala-galanya. Nnilai-nilai lokal justru merupakan kunci utama untuk memberikan sumbangan keberlanjutan bangsa Indonesia,” pungkasnya.(rmn/indopos/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler