Perintah Ketum PDIP Dieksekusi Kader dengan Gelar Program Kesehatan Gratis

Kamis, 25 Agustus 2022 – 19:14 WIB
Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini bersama politikus PDIP Ribka Tjiptaning di Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/8). Foto: Humas DPP PDIP

jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor meluncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan, Pengobatan, dan Kacamata Gratis yang berlangsung selama tujuh bulan.

Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono, dan dua anggota DPR RI Fraksi PDIP Adian Napitupulu serta Ribka Tjiptaning hadir dalam acara peluncuran program tersebut yang menjadi perhatian Megawati Soekarnoputri itu.

BACA JUGA: Bela Kepentingan Wong Cilik, PDIP Minta Pemerintah Batalkan Rencana Menaikkan Harga BBM

Adapun, kegiatan peluncuran dilaksanakan di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, Jalan Tegar Beriman, Jawa Barat, Kamis (25/8).

Adian dalam sambutannya menyebut banyak pihak yang meragukan program Program Pemeriksaan Kesehatan, Pengobatan, dan Kacamata Gratis bisa berjalan optimal.

BACA JUGA: KPK Persilakan PDIP Lapor Isu Jual Beli Jabatan di Pemerintahan Anies Baswedan

Terlebih, waktu pelaksanaan program berlangsung lama, yakni tujuh bulan tanpa henti atau maraton.

Namun, aktivis 1998 itu tetap merasa yakin program bisa berjalan maksimal, karena kegiatan dilandasi dengan niat baik.

BACA JUGA: PDIP Minta Penyelenggara Pemilu Objektif dalam Bertugas

"Banyak bilang ini program tak masuk akal dan berlebihan. Bagi saya, ini semua berangkat dari niat baik," kata Adian ditemui di DPC PDIP Kabupaten Bogor.

Namun, dia tidak memungkiri Program Pemeriksaan Kesehatan, Pengobatan, dan Kacamata Gratis masih kekurangan dari sisi obat-obatan.

DPC PDIP Kabupaten Bogor hanya sanggup menyediakan obat bagi pasien untuk keberlangsungan program selama sekitar 45 hari.

"Saya percaya selanjutnya akan ada jalan, karena saya percaya dengan niat baik, itu akan ada jalan. Misalnya, melalui pemberitaan nanti, ada orang baik tergerak menyumbang untuk obat-obatan," ujar Adian.

Adapun, PDIP menyiapkan 43 ambulans dan dua mobil klinik selama menggelar Program Pemeriksaan Kesehatan, Pengobatan, dan Kacamata Gratis yang berlangsung di 435 desa di Kabupaten Bogor.

Adian mencatat per ambulans bisa mengangkut 14 pasien selama sebulan. Artinya, sukarelawan medis dari PDIP dalam setahun melayani lebih dari 7 ribu orang dalam setahun.

"Saya berterima kasih dengan para sukarelawan yang menghandel ambulans ini," ujar Adian yang menjadi penggagas program ini.

Sementara itu, Ono Surono mengatakan Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bogor, sebenarnya menjadi wilayah yang memiliki banyak masalah di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Bahkan, kata Ono, banyak daerah di Jawa Barat yang masuk kategori wilayah dengan kemiskinan ekstrem.

"Pada saat dikategorikan kemiskinan ekstrem, pasti pelayanan kesehatan pun masih banyak pekerjaan rumah diselesaikan bersama," ujar Ono.

Barangkat dari masalah di Jawa Barat itu, Ono kemudian teringat titah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta kader partai berlambang Banteng itu untuk memerhatikan kondisi rakyat Indonesia di mana pun.

"Ibu Megawati Soekarnoputri sering mengingatkan kepada seluruh rakyat, khusus kepada kader PDI perjuangan, untuk selalu peduli pada masalah rakyat," ujar Ono.

Pria berkacamata itu lantas mengapresiasi Program Pemeriksaan Kesehatan, Pengobatan, dan Kacamata Gratis yang digagas Adian.

Dia merasa yakin masyarakat kecil banyak menerima manfaat dari program tersebut.

"Ini merupakan gebyar pelayanan kesehatan PDI Perjuangan kepada rakyat Kabupaten bogor," ujar Ono.

Diketahui, para sukarelawan kesehatan dari PDIP akan bersiaga di Kabupaten Bogor demi mencari pasien yang sulit mengakses rumah sakit.

Nantinya, pasien yang sakit berat akan dibawa dengan ambulans untuk dirujuk ke rumah sakit. Jika sakit ringan, pasien akan ditangani oleh dokter yang bersiaga di mobil klinik dari PDIP. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Ungkap Jual Beli Jabatan di Era Anies Baswedan, Naik Sedikit Sudah Rp 60 Juta


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler