Perjuangkan Vaksin untuk Negara Berkembang

Janji Menkes Saat Sidang WHO 2010

Selasa, 26 Mei 2009 – 11:17 WIB
Siti Fadilah Supari. Foto: JP
JAKARTA - Menindak lanjuti resolusi yang dihasilkan pada World Health Assembly (WHA) di Jenewa Swiss pada 18-22 Mei lalu, Menkes Siti Fadilah Supari berjanji akan memperjuangkan virus sharing pada sidang WHO 2010 nanti
    
Sebab, kali ini, Menkes ditunjuk sebagai wakil ketua 1 dalam sidang itu

BACA JUGA: Hontjo Minta Darmawati Bantu Cari Proyek

Menkes berjanji memperjuangkan sistem baru virus sharing yang 90 persen telah disetujui agar segera diberlakukan

    
Sebagaimana diketahui, pada WHA ke-62 beberapa hari lalu, menghasilkan resolusi yang meminta agar Dirjen WHO memfinalisasi benefit sharing dan standard material transfer agreement (SMTA)

BACA JUGA: Jelang Pilpres, Mendagri Kumpulkan Intel Daerah

Proses finalisasi itu harus selesai dan selanjutnya dilaporkan pada sidang executive board WHO ke-126 pada Januari 2010
"Karena itu saya akan berusaha memperjuangkan agar sistem itu segera diberlakukan," terang Menkes.
    
Apalagi, Indonesia menjadi negara pelopor hingga tercetus resolusi itu

BACA JUGA: Hamid Rizal Belum Resmi Dicekal

Resolusi itu mendapat dukungan luas dari negara berkembang seperti, Argentina, Bangladesh, Brazil, Cili, Kuba, Venezuela, Iran, Sri Lanka, maupun Timor Leste
    
Siti mengatakan, jika sistem baru itu diberlakukan akan membawa keuntungan bagi negara berkembang yang selama ini mengirim virus sharing ke WHONegara asal atau pemilik virus dapat mengetahui penggunaan virus"Apakah virus dipakai untuk pembuatan vaksin atau penelitianSerta digunakan oleh siapa saja," cetusnya
    
Selama ini, kata Menkes, pengunaan virus selalu dikuasai negara majuIni terbukti dengan dipesannya 200 juta dosis vaksin oleh negara maju saat iniPadahal, kapasitas produksi vaksin diseluruh dunia hanya 500 juta dosis"Jika demikian, maka negara-negara berkembang akan kekurangan," jelasnyaKarena itu, Menkes mendesak agar kemampuan produksi vaksin di negara maju disebar diberbagai negara
    
Sementara itu, WHO sendiri siap mendistribusikan 50 juta dosis vaksin jika pandemi terjadiNegara berkembang yang terdampak akan mendapatkan stok internasional dari WHOAnggota delegasi Indonesia dalam WHA Makarim Wibisono mengatakan, 100 juta dosis vaksin lagi akan diberikan untuk negara-negara berkembang lain
    
Makarim mengatakan, WHO juga meminta produsen vaksin menyisihkan sebagian produknya untuk negara berkembangSelain pembagian vaksin saat terjadi pandemi, konsensus di Jenewa juga menyepakati agar negara asal virus berhak mendapat sharing vaksin virus(kit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Facebook dan MUI Terpopuler ke-6 di CNN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler