Perkara Suap Hakim Agung, ASN MA Ini Dituntut 8 Tahun Penjara

Kamis, 18 Mei 2023 – 09:53 WIB
Ilustrasi gedung Mahkamah Agung RI. Ilustrasi Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, BANDUNG - Dua aparatur sipil negara (ASN) di Kepaniteraan Mahkamah Agung (MA) RI terdakwa perkara suap hakim agung dituntut masing-masing hukuman penjara selama enam dan delapan tahun.

Tuntutan dibacakan Jaksa Penuntut Umum KPK Amir Nurdianto dalam sidang tuntutan secara daring di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/5).

BACA JUGA: KPK Sita Mobil Ferrari hingga McLaren Hasil Suap kepada Yang Mulia Hakim Agung

Kedua terdakwa, yakni Desy Yustria dituntut hukuman selama delapan tahun 10 bulan penjara dan Nurmanto Akmal enam tahun tiga bulan penjara.

"Menuntut, supaya Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan," kata Amir membacakan tuntutan JPU.

BACA JUGA: Dradjad Wibowo: Presiden Tidak Punya Pilihan kecuali Mengganti Menkominfo Johnny Plate

Terdakwa Desy Yustria dituntut oleh JPU dengan hukum selama delapan tahun 10 bulan penjara serta denda sebesar Rp 1 miliar subsider enam bulan kurungan.

Selain itu, Desy juga dituntut membayar uang pengganti senilai ribu dolar Singapura dan Rp 21 juta.

BACA JUGA: PA 212 Ancam Gagalkan Konser Coldplay, Sahroni: Jangan Seenaknya

Desy dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana korupsi sesuai dengan Pasal 12 huruf c dan a Juncto Pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP sebagaimana dakwaan kesatu alternatif pertama dan dakwaan kedua alternatif pertama.

Sementara itu, terdakwa Nurmanto Akmal dituntut hukuman selama enam tahun tiga bulan serta denda sebesar Rp 1 miliar, dan selanjutnya membayar uang pengganti sembilan ribu dolar Singapura dan Rp 57,5 juta.

Jaksa menilai Nurmanto bersalah sesuai dengan Pasal 12 huruf c Juncto Pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP sebagaimana dakwaan kesatu alternatif pertama.

Dalam dakwaan kasus suap hakim agung tersebut, Desy Yustria dan Nurmanto Akmal diduga menjadi perantara pemberi suap kepada Hakim Agung Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh.

Adapun uang suap itu berasal dari Heryanto Tanaka melalui pengacaranya yakni Theodorus Yosep Parera untuk pengurusan perkara terkait Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana.

Suap itu diduga dilakukan karena pihak penyuap ingin hakim agung mengabulkan kasasi yang diajukan.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler