jpnn.com - JAKARTA - Proyek pembangunan pipa transmisi gas Arun-Belawan sepanjang 339 Km mendapat sambutan dari kalangan DPR RI.
Anggota Komisi VI DPR H Marzuki Daud merasa yakin, proyek yang ditargetkan selesai pada kuartal IV 2014 itu akan mempercepat program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG).
BACA JUGA: PP PKU Minerba Belum Dirilis, SBY akan Diadukan ke KIP
Dampak ikutan dari proyek tersebut, lanjut politisi Partai Golkar itu, juga sangat luar biasa. Antara lain, jika di sepanjang pipa yang membentang dari Aceh hingga Sumut itu dibangun Stasiun Bahan Bakar Gas (SPBG).
"Apalagi kalau nanti di sepanjang pipa yang membentang dari Aceh ke Medan itu juga bisa dibangun SPBG, maka kehadiran infrastruktur gas ini juga bisa mempercepat program konversi BBM ke BBG, khususnya di sektor perkebunan yang banyak tumbuh di dua wilayah tersebut. Itu betul bisa terjadi,” tegas Marzuki dalam keterangan persnya, kemarin.
BACA JUGA: Ekspor Emas Perhiasan Masih Dominan
Hingga kini pengerjaan pipa Arun-Belawan terus dikerjakan. Sampai dengan akhir tahun 2013 sudah 50 persen pengerjaan pembangunan pipa tersebut. Pada kuartal IV 2014 seluruh pembangunan jaringan pipa yang menghubungkan Arun-Belawan ini bisa selesai. Untuk membangun pipa tersebut Pertagas telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 miliar.
Seperti diketahui, selama ini sektor perkebunan dan pertambangan selama ini dicurigai banyak menggunakan BBM bersubsidi. Sementara, di wilayah Aceh dan Sumut banyak terdapat perusahaan perkebunan kelapa sawit, karet dan kopi. Di Aceh misalnya setidaknya ada tujuh perusahaan kelapa sawit. Sementara di Sumatera Utara ada 60 perusahaan.
BACA JUGA: Hindari Barter Pasal PP Minerba, KPK Diminta Awasi SBY
Jumlah itu belum termasuk perkebunan karet, kopi dan lain sebagainya. Mobil-mobil pengangkut hasil perkebunan ke depan akan bisa segera menggunakan BBG.
Lebih lanjut Marzuki Daud mengatakan, proyek ini juga akan bisa menghidupkan industri di Aceh dan Sumut.
"Tidak hanya seperti industri besar seperti Pupuk Iskandar Muda (PIM), tetapi juga industri kecil dan industri rumah tangga di dua propinsi tersebut," pungkas anggota DPR asal Aceh itu. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Freeport dan NNT Harus Diawasi Ketat
Redaktur : Tim Redaksi