Perkebunan Sawit Dirusak, Satu Warga Ditembak

Jumat, 25 November 2011 – 10:43 WIB
PONTIANAK - Konflik masyarakat dengan perusahaan perkebunan sawit menelan korbanSatu warga tertembak aparat dan lebih dari 10 orang diperiksa sebagai saksi

BACA JUGA: 8 PNS KemenkumHAm Terlibat Narkoba

Satu kompi Brimob Polda Kalbar diterjunkan ke lokasi
Peristiwa ini, terjadi di Balai Sekuak Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Grand Utama Mandiri (GUM), Selasa (22/11) malam

BACA JUGA: Oknum Polisi Pasok Sabu ke Penjara

Sebelumnya, di hari yang sama, terjadi aksi anarkis massa yang menyerang dan merusak kantor perusahaan sawit PT Borneo Ketapang Permai di Kebun Beduai, Kabupaten Sanggau.

Kejadian di Sekadau menurut  pihak kepolisian, tembakan terpaksa dilepaskan karena salah seorang anggota polisi yang mengamankan situasi diserang menggunakan senjata tajam
“Kita menempuh tindakan tegas sepenuhnya untuk mengendalikan situasi dan menegakkan hukum

BACA JUGA: Pemasok Senjata Teroris Diduga Warga Nunukan

Mencari pelaku perusakan aset perusahaanTetapi sudah diawali dengan tindakan persuasifAnggota Polres Sekadau diserang menggunakan senjata tajam oleh oknum warga berinisial DKemudian polisi memilih mundurNamun pelaku (D,red) terus menyerang walau sudah diperingatkan,” kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar, kepada Pontianak Post (JPNN Grup), Kamis (24/11).

Tembakan untuk meredam situasi dan sepenuhnya untuk melumpuhkanArah tembakan diarahkan ke arah kakiPelaku ambruk setelah tembakan mengenai betisnyaKorban langsung dievakuasi untuk diberikan pertolongan oleh warga setempatMenurut Mukson, kepolisian memang tidak menolongMengingat situasi saat kejadian tidak memungkinkan petugas untuk mendekatSebab massa begitu ramaiTetapi keadaan kini, sudah mulai berangsur pulih dan kondusif.
 
”Penempatan pertugas adalah buat pengamananKepolisian sama sekali tidak memihakNamun sepenuhnya agar situasi menjadi kondusif dan terkendaliKetika terjadi unjuk rasa masyarakat kepada perusahaanMendukung pengamanan ditempatkan satu pleton Sabhara dari Polres SekadauKehadiran petugas sepenuhnya dalam upaya penegakan hukum dan disertai surat perintah secara resmi,” kata Mukson

Ditambahkan, dalam kasus tersebut petugas juga diperiksaSesuai standar yang berlaku dalam kepolisianAlasan harus melepas tembakan“Tetapi langkah anggota sepenuhnya untuk menegakkan hukum,” kata Mukson.

Polisi juga mengumpulkan keterangan saksi dari warga setempat dan belum ada yang ditahan“Lebih 10 saksi yang dipanggil, belum ditahan,” kata Mukson

Sementara untuk  mengeliminir situasi sudah diterjunkan satu kompi personil Brimob Polda KalbarMengendalikan keamanan agar kembali kondusif bersama dengan Polres setempatKendati demikian kondisi sendiri sudah mulai berangsur pulihKeamanan kembali kondusifKarena itu, masyarakat diimbau tidak mudah terprovokasi dengan isu yang bisa menimbulkan gangguan kambtibmas.
 
Menurut Muskon, posisi kepolisian dilematis dalam menenangkan konflik masyarakat dengan  perusahaan perkebunanSebab persoalan timbul terkadang karena masalah pembebasan lahan, penentuan plasma dan masalah tenaga kerja.  Sehingga  perbedaan kepentingan antara masyarakat dan perusahaan terakumulasi menjadi konflik“Kalau sudah muncul konflik, kami pasti akan mengamankanTidak mentolerir tindakan yang melanggar hukum, seperti perusakan,” katanya.(stm/ars/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaltim Menggugat Keadilan Pemerintah Pusat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler