Perkenalkan, Anak Gajah Jantan Bernama Harmoni Rimbo

Sabtu, 25 November 2017 – 16:58 WIB
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno saat melihat anak gajah jantan bernama Harmoni Rimbo di Pelalawan, Riau. Foto for JPNN.com

jpnn.com, PELALAWAN - Penghuni Taman Nasional (TN) Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau bertambah. Seekor anak gajah jantan yang lucu baru saja lahir.

Pada acara Festival Tesso Nilo di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui yang digelar dari 22-24, November 2017, anak gajah itu diberi nama Harmoni Rimbo.

BACA JUGA: Sadar Lingkungan, Menambang Emas tanpa Merkuri

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno bersama Bupati Pelalawan M Harris. Foto for JPNN.com

Yang memberikan nama Harmoni Rimbo adalah Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno bersama dengan Bupati Pelalawan, M Harris.

BACA JUGA: Bersama Masyarakat Cegah Karhutla

“Harmoni Rimbo yang berarti, semoga harmoni kita di rimba selalu berjaya,” kata Wiratno.

Di Festival Tesso Nilo, acara berlangsung semarak. Bertema “Lestari Budaya Lestari Alam” berbagai budaya dan kearifan lokal ditampilkan. Masyarakat pun ikut terlibat dengan komitmen bersama untuk menjaga hutan.

BACA JUGA: Saat Sindiran Malaysia Jadi Pujian untuk Indonesia

Wiratno mengatakan, keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan merupakan wujud cara baru pengelolaan konservasi yang sebelumnya pernah dicetuskan beberapa waktu lalu.

“Tesso Nilo ini hutan yang cantik sekali, saya berharap dalam mengurus hutan ini kalau tidak dengan masyarakat, pemda dan pemerintah pusat ya tidak bisa karena terlalu luas hutan yang harus kita jaga”, tutur Wiratno saat membuka Festival secara resmi (22/11).

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno saat berdialog dengan masyrakat. Foto for JPNN.com

Selain Bupati Harris, acara ini turut dihadiri Kepala UPT lingkup Ditjen KSDAE, Camat Ukui, Kapolsek dan Kapolres setempat, serta masyarakat desa sekitar Lubuk Kembang Bunga. Berbagai kegiatan lainnya turut memeriahkan festival ini, seperti kemah konservasi, penanaman pohon, jungle tracking, dan aksi gajah di camp flying squad. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Launching Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAS Cimanuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler