Bersama Masyarakat Cegah Karhutla

Sabtu, 25 November 2017 – 03:41 WIB
Aksi simpatik digelar di wilayah terminal, pasar dan area wisata alam Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaraung di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat, (23/11).

jpnn.com, MAROS - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengintesifkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selain menggelar sosialisasi, KLHK juga melakukan pembinaan kepada masyarakat.

Hal itu terlihat di wilayah terminal, pasar dan area wisata alam Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaraung di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat, (23/11). Aksi simpatik digelar untuk membangun kesadaran akan bahayanya pembakaran hutan.

BACA JUGA: Saat Sindiran Malaysia Jadi Pujian untuk Indonesia

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B Panjaitan mengatakan bahwa kesadaran yang paling utama dan dibutuhkan dari masyarakat adalah kesadaran tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan ataupun secara sengaja.

BACA JUGA: Launching Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAS Cimanuk

“Masyarakat juga dapat membantu petugas dalam melakukan pengawasan dan patroli di kawasan hutan serta melakukan pengaduan kepada petugas apabila menemukan oknum yang melakukan pembakaran hutan”, katanya.

BACA JUGA: Pernyataan Tegas Siti Nurbaya di Konferensi Iklim Dunia

Aksi yang digelar oleh Direktorat PKHL bersama Balai TN Bantimurung Bulusaraung di wilayah penyangga kawasan TN ini, dilakukan dalam bentuk penyampaian pesan verbal dan tulisan kepada masyarakat, seperti pemasangan stiker dan poster himbauan di kendaraan umum.

Selain di areal sekitar kawasan TN, aksi serupa juga dilakukan di areal pertokoan Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, dalam bentuk pameran. Dalam kegiatan ini, masyarakat diberi kesempatan untuk menyampaikan harapan dan saran terkait karhutla. Pameran bertambah semarak dengan penampilan maskot dalkarhutla - Sipongi, dan beragam doorprize.

Sementara, sampai tanggal 23 November 2017 malam, pantauan hotspot satelit NOAA maupun TERRA AQUA (NASA) ) confidence level 80 persen tidak menunjukkan adanya hotspot di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan demikian, berdasarkan satelit NOAA untuk periode 1 Januari – 23 November 2017, terdapat 2.550 hotspot di seluruh Indonesia. Sedangkan periode yang sama di tahun 2016, tercatat 3.782 hotspot, terdapat penurunan 1.232 hotspot (32,57%).

Penurunan sejumlah 1.437 titik (38,01%) juga ditunjukkan oleh satelit TERRA-AQUA (NASA) confidence level 80%, yang mencatat 2.343 hotspot di tahun ini, sebelumnya di tahun 2016 tercatat 3.780 hotspot. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jajanan Pasar dan Buket Bunga Menteri LHK di Jerman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler