Perkuat Daya Beli, Pemerintah Genjot Konsumsi Domestik

Kamis, 15 Desember 2011 – 13:38 WIB
JAKARTA - Pemerintah berencana memperkuat daya beli masyarakat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun depanPeningkatan daya beli masyarakat domestik dinilai sebagai langkah strategis menopang ekonomi Indonesia.

"Untuk meraih target sesuai APBN, salah satunya dengan memperkuat daya beli masyarakat," kata Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Bambang PS Brodjonegoro dalam keterangan persnya, Kamis (15/12).

Dijelaskan, pemerintah tetap berupaya mempertahankan target pertumbuhan ekonomi pada APBN 2012 sebesar 6,7 persen

BACA JUGA: Incar Sales Batubabara 23 Juta MT

Meskipun, World Bank telah merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 6,2 persen pada 2012 mendatang.

"Dari sisi investasi, pemerintah akan mengutamakan investasi di bidang infrastruktur," tambahnya.

Investasi di bidang infrastruktur terutama dalam skala besar akan dimulai di 2012
Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan investasi asing akibat situasi ekonomi global

BACA JUGA: Pembiayaan Syariah Diproyeksikan Rp 170 Triliun

Karenanya, pemerintah optimis dapat mencapai target ekonomi 6,7 persen sesuai rencana
Namun, pemerintah juga siap mengantisipasi perubahan yang akan terjadi.

”Hingga saat ini belum ada perubahan, tetapi kita siap kalau ada revisi pertumbuhan di APBN-P,” tuturnya.

Di sisi lain, Bank Dunia menyampaikan apresiasinya terhadap Indonesia atas berbagai upaya kesiagaan antisipasi yang tercantum dalam APBN 2012 guna menghadapi krisis global

BACA JUGA: Bos BUMN Dilarang Gunakan Staf Khusus

APBN tahun depan, memasukkan beberapa upaya penting yang dapat membantu pemerintah untuk mengelola dan memitigasi risiko goncangan keuangan dan harga komoditas dengan lebih baikSalah satunya terkait kebijakan dimana Kementerian Keuangan dapat menempuh langkah-langkah strategis saat krisis atau keadaan darurat.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Percepat Persetujuan Kegiatan Sektor Migas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler