Perkuat Domestik, Jawaban Krisis Global

Rabu, 28 Desember 2011 – 03:30 WIB

Menko Perekonomian Hatta Rajasa terus memantau krisis utang Eropa yang hingga penghujung tahun 2011 ini masih belum menemukan solusi yang signifikanCepat atau lambat, impact terhadap eksport Indonesia akan terasa

BACA JUGA: Ground Breaking 91 Mega Proyek Senilai Rp 461 T

Dengan cara apa antisipasinya?   MP3EI inilah yang bisa menjawab dengan tepat, agar pertumbuhan ekonomi kita terus meningkat
Pelemahan dari luar, harus diimbangi dengan penguatan dari dalam negeri yang lebih solid

BACA JUGA: Jamin Stok Beras Aman

Ekonomi lokal dan domestik  betul-betul harus digenjot lebih ngebut
“Saya sangat yakin, kita mampu

BACA JUGA: Dorong Pengusaha Menengah Baru

Seluruh sumber daya alam dan manusia kita cukup untuk memompa ekonomi nasional kita tetap kokoh dan makin bergerak mantap,” ungkap Hatta Rajasa.

Pria berambut perak yang juga Ketua DPP PAN ini juga menyebut, tahun 2012 memang tahun pertaruhan bagi ekonomi kitaEropa yang mulai goyah, tentu akan berpengaruh pada perekonomian global“Kami akan jaga agara implementasi MP3EI ini betul-betul konsisten dan bergerak sesuai rencana,” ungkap Hatta yang berasal dari Palembang, Sumsel ini.

Hatta juga menyebut enam koridor itu makin direspons oleh banyak daerah yang selama ini menghadapi hambatan teknis dan koordinatifSegala hambatan bisa dengan cepat diselesaikan melalui pertemuan pokja yang rutin dan produktif.

Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung menambahkan, ”Potensi pelemahan pertumbuhan ekonomi kita harus diantisipasi dengan peningkatan kualitas infrastruktur seperti listrik, jalan, bandara dan pelabuhan, serta meningkatkan kemampuan inovasiItu ada dalam MP3EI.”

:TERKAIT Pemilik Trans Studio, TransTV, Trans7 ini menjelaskan, dalam jangka pendek terdapat peluang yang cukup besar ekonomi Eropa untuk terus melambat, bahkan memasuki resesiPertumbuhan ekonomi global 2012 bisa jadi tidak akan sekuat tahun 2011Itu juga yang bisa menekan pertumbuhan ekspor IndonesiaDiperkirakan ekspor akan tumbuh lebih lambat dari sekitar 15 persen menjadi sekitar 10 persenHal ini akan mengurangi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar sekitar 0,3 – 0,4 persen“Ya, perekonomian domestik harus bisa bergerak lebih cepat,” ucap pemilik Bank Mega dan Carrefour itu.

Guna memacu pertumbuhan ekonomi domestik, pemerintah harus dapat meningkatkan penyerapan anggaran belanjanyaSelain itu, investasi di dalam negeri harus ditingkatkan dengan terus memperbaiki iklim investasi”Yang lebih penting, pemerintah harus memastikan implementasi MP3EI berjalan dengan baik,” kata Chairul Tanjung, yang kelompok bisnisnya berubah nama dari Para menjadi CTCorp.

Bagi daerah, program MP3EI memberikan harapan tentang masa depan yang lebih baikMisalnya masyarakat Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara yang daerahnya masuk ke dalam koridor Papua dan Kepulauan MalukuMereka pun berharap program MP3EI berjalan sesuai rencana.

Halmahera Timur merupakan salah satu daerah tertinggal di Maluku UtaraJumlah penduduknya sekitar 72.000 jiwaMeski miskin, wilayah ini kaya akan sumberdaya mineral seperti nikel, emas, biji besi, dan pasir besiSudah ada 8 perusahaan yang mengeksploitasi nike di lahan seluas 60.800 hektar.

”Kondisi daerah yang jauh dari pusat pertumbuhan ekonomi dan jauh dari jangkauan pemerintah pusat membuat kami tertinggal,” kata Bupati Halmahera Timur Rudy Erawan.

Karenanya dia sangat gembira ketika Menko Ekonomi Hatta Rajasa bulan lalu meresmikan pabrik pengolahan bijih nikel menjadi feronikel senilai USD 1,6 miliar (sekitar Rp 15 triliun) di daerah tersebutIni merupakan proyek Aneka Tambang (Antam) dan anak perusahaannya, PT Feronikel Halamahera Timur (Feni Heltim) yang masuk dalam MP3EI.

”Proyek besar semacam ini sudah lama kami impikan karena bisa menyerap banyak tenaga kerja lokal dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Halmahera TimurSelama ini sumberdaya alam yang ada di daerah ini hanya dikeruk dan dijual ke luar,” kata Rudy Erawan.

Gubernur Maluku Utara Tayib Armain berharap program MP3EI menjadikan daerahnya sebagai pusat pertumbuhan di wilayah Indonesia timurSehingga terjadi percepatan pembangunan infrastrukturMaklum, jalan dan bandara di wilayah ini kondisinya masih memprihatinkan(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekonomi Indonesia Tumbuh di Tengah Krisis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler