Perkuat Eksistensi Indonesia di Pasifik Selatan Lewat New Zealand

Minggu, 07 April 2019 – 23:23 WIB
Dubes RI untuk New Zealand Tantowi Yahya dan Chairman Pacific Trade and Investment Michael Greenslade di Auckland, Sabtu (6/4). Foto: KBRI Wellington

jpnn.com, AUCKLAND - Indonesia terus berupaya memperkuat eksistensinya di kawasan Pasifik Selatan. Ajang pameran Path to Pacific 2019 yang berlangsung di Auckland, New Zealand pun jadi salah satu batu loncatan bagi Indonesia untuk merambah negara-negara di sisi selatan Samudra Pasifik.

Duta Besar RI untuk New Zealand Tantowi Yahya mengatakan, Path to Pacific 2019 diselenggarakan di The Cloud, Auckland, Sabtu (6/4). Menurutnya, hampir semua negara di Pasifik Selatan berpartisipasi melalui perusahaan yang bergerak di berbagai bidang dalam pameran dagang tersebut.

BACA JUGA: Pembantai Jemaah Salat Jumat Selandia Baru Dijerat 50 Dakwaan

“Indonesia baru pertama kali ikut (Path to Pacific 2019, red). Namun Indonesia sebagai bagian dari Pasifik sangat relevan berpartisipasi di pameran tahunan yang sudah berlangsung empat kali ini,” ujar Tantowi sebagaimana siaran pers KBRI Wellington.

Dubes RI untuk New Zealand merangkap Samoa dan Kerajaan Tonga itu menambahkan, Indonesia memanfaatkan pameran tersebut untuk mempromosikan rencana Pacific Exposition 2019 yang akan berlangsung tanggal 12-14 Juli di Auckland. Indonesia menjadi inisiator pameran yang melibatkan Australia dan Selandia Baru itu.

BACA JUGA: Prakarsai Pacific Expo demi Perkuat Posisi Indonesia sebagai Bagian Pasifik

“Pacific Expo adalah pameran dagang, investasi dan pariwisata untuk negara-negara di Pasifik Selatan yang diinisiasi oleh Indonesia dan didukung sepenuhnya oleh Selandia Baru dan Australia,” tuturnya.

Sementara Chairman Pacific Trade and Investment Michael Greenslade selaku penyelenggara Path to Pacific 2019 mengapresiasi partisipasi Indonesia dalam pameran itu. Menurutnya, keikutsertaan Indonesia membawa keuntungan tersendiri bagi negara-negara Pasifik Selatan.

BACA JUGA: Seruan Pengampunan dan Persatuan di Penghormatan Korban Pembantaian Christchurch

Greensdale menjelaskan, masuknya Indonesia membuat Pasifik Selatan menjadi pasar menguntungkan yang dihuni oleh 300 juta jiwa dengan GDP mencapai USD 2,6 triliun.

"Pasifik harus memanfaatkan momentum ini,” ujarnya. “Pasar masa depan yang harus dimanfaatkan oleh seluruh negara di kawasan ini,” ulasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Intel Selandia Baru Diberi Kewenangan Memata-matai Rakyat Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler