jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai menerima kunjungan Kastam Diraja Malaysia dan Customs Counsellor, Kedutaan Besar Belgia.
Kenjungan itu sebagai bentuk sinergi hubungan bilateral antara Bea Cukai dengan instansi kepabeanan negara lainnya yang tergabung dalam World Customs Organizations (WCO).
BACA JUGA: Bea Cukai Malang Ajak Masyarakat Kenali Ciri-ciri Rokok Ilegal
Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman Hermansjah mengatakan Bea Cukai Sumatera Utara menyambut kedatangan atase Kastam Diraja Malaysia, Mohd Syukri Ahmad pada awal Oktober 2021 lalu.
Dalam kunjungan kerja itu, Mohd Syukri Ahmad mengunjungi Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Utara, Bea Cukai Kualanamu, Balai Laboratorium Bea dan Cukai (BLBC) Kelas II Medan, dan Bea Cukai Belawan untuk membahas pengawasan barang yang dibatasi dan terlarang.
BACA JUGA: Percepat Ekspor, Bea Cukai Dukung Penerapan NLE di Banten dan Ambon
"Kami harap kerja sama ini tidak hanya dalam pengawasan barang berbahaya, tetapi bisa berkembang dn saling menguntungkan,” ujar Firman.
Selain menggelar diskusi, Firman menyebut mengenalkan inovasi pelayanan yang dikembangkan Bea Cukai Kualanamu dan menyaksikan demo pengujian barang oleh para pegawai laboratorium Bea Cukai kepada Mohd Syukri Ahmad.
BACA JUGA: Bea Cukai Gandeng TNI dan Kepolisian Cegah Pelanggaran Hukum di Perairan Indonesia
"Di Belawan kami mendampingi Mohd Syukri Ahmad mengunjungi Pelabuhan Belawan yang merupakan pintu gerbang keluar masuknya barang-barang di Sumatera Utara dan memerlukan pengawasan dan pelayanan yang ekstra," kata dia.
"Networking visit ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling bertukar informasi, menjalin sinergi, dan kolaborasi," sambungnya.
Setelah kunjungan Kastam Diraja Malaysia, Bea Cukai juga menerima kunjungan Customs Counsellor, Kedutaan Besar Belgia di Jakarta.
Atase Belgia, Eddy de Cuyper disambut langsung oleh Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta.
Selain agenda perkenalan, kunjungan itu digunakan atase Belgia untuk mempelajari tugas dan kewenangan Bea Cukai Yogyakarta melakukan kegiatan perdagangan dengan Belgia.
Firman menyebutkan dalam kesempatan tersebut, salah satu inovasi yang ditonjolkan ialah Jogja Business Service Center (JBSC), hasil kolaborasi Bea Cukai Yogyakarta dengan Bank Indonesia dan Disperindag DIY.
"Pelaku usaha ekspor dan impor dapat memanfaatkan JBSC untuk berkonsultasi dengan berbagai instansi terkait," pungkas Firman. (mrk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Kudus dan Subdenpom Pati Sikat Rokok Ilegal Senilai Rp 926,12 Juta
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian