jpnn.com, SEOUL - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un telah menyingkirkan figur-figur penting di sekitarnya.
Jong-un mencopot Jang Kil-song dari jabatan kepala Biro Pengintaian Umum atau Reconnaissance General Bureau (RGB). Selanjutnya, cucu Pendiri Korut Kim Il-sung itu menunjuk Letjen Rim Kwang-il menjadi pengganti Kil-song.
BACA JUGA: Mengintip Kereta Api Mewah Kim Jong-un: Ada Brigade Perawan Pemberi Kenikmatan
Laman Korea Herald mengabarkan, RGB merupakan lembaga intelijen yang kondang karena mendalangi beberapa serangan, spionase, operasi klandestin dan perang siber terhadap Korea Selatan (Korsel), Jepang dan Amerika Serikat. RGB juga disebut-sebut mengatur serangan torpedo yang menyasar kapal Angkatan Laut Korsel Cheonan pada 2010 yang merenggut 46 nyawa.
Jong-un juga mencopot Yun Jong-rin dari jabatan komandan Pengawal Tertinggi yang bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan diktator negeri komunis itu beserta keluarganya. Jong-rin yang telah mengawal Jong-un sejak 2010 itu digantikan oleh Kwak Chang-sik.
BACA JUGA: Konon Kim Jong-un Pernah Ketahuan Simpan Majalah BDSM di Tas Sekolah
Sebagai kepala lembaga intelijen, Kwang-il juga menjadi figur penting di Partai Buruh yang kini berkuasa di Korut. Adapun Chang-sik yang menjadi komandan pasukan elite pada akhir April 2020 itu juga tercatat sebagai anggota Komite Pusat Partai Buruh pimpinan Jongh-un.
Selain itu, Jong-un juga melakukan perombakan besar-besaran yang menggeser posisi lebih dari 300 pejabat militer Korut ataupun Partai Buruh. Informasi itu tertuang dalam laporan Kementerian Unifikasi Korsel yang dipublikasikan pada Rabu lalu (13/5).
BACA JUGA: Sepertinya Itu Bukan Kim Jong-un Asli, Ayo Cermati Perbandingan Fotonya
Hal tersebut memunculkan dugaan bahwa Jong-un tengah melakukan pembersihan terhadap orang-orang di sekitarnya menyusul spekulasi tentang keberadaan cucu pendiri Korut Kim Il-sung itu selama 20 hari. Ada yang menyebut Jong-un tak sadar pasca-operasi jantung, namun ada pula yang mengabarkannya telah meninggal dunia.
Kini cengkeraman kekuasaan Jong-un diyakini makin kuat. “Tahun lalu 80 persen anggota politbiro diganti dan sembilan dari sebelas atau 82 persen dari Komisi Urusan Negara dirombak,” ujar pejabat Kementerian Unifikasi Korsel yang tak mau namanya dipublikasikan.
Komisi Urusan Negara atau SAC merupakan lembaga pengambil keputusan tertinggi yang dipimpin langsung oleh Jong-un. “Ini mengindikasikan pergeseran ghenerasi dan (Jong-un, red) fokus pada perombakan berbasis kinerja. Bisa juga dilihat bahwa Kim Jong-un telah mengonsolidasikan kekuasaannya,” ujar sumber anonim itu.
Sementara posisi Kim Yo-jong yang juga adik perempuan Jong-un masih menjadi teka-teki. Sebelumnya Yo-jong tampak dominan tampil di publik dan diyakini akan menjadi ahli waris kekuasaan Jong-un.
Namun, Kementerian Unifikasi Korsel belum memperoleh info sahih tentang Yo-jong. Walakin, kemungkinan besar Yo-jong dipercaya memimpin Departemen Agitasi dan Propaganda ataupun Departemen Petunjuk dan Organisasi.(ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni