Perkuat Industri Baja Berkelanjutan, GRP Jalin MoU dengan FFI dan KADIN

Senin, 14 November 2022 – 16:41 WIB
PT Gunung Raja Paksi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Fortescue Future Industries (FFI) dan KADIN di Bali pada gelaran B20 Summit. Foto dok GRP

jpnn.com, BALI - PT Gunung Raja Paksi, Tbk terus memperkuat komitmen guna mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Komitmen kali ini dilakukan melalui dua penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Fortescue Future Industries (FFI) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) di Bali pada gelaran B20 Summit.

BACA JUGA: Program Kubedistik & Karawang Berseri Binaan Pertamina Raih Penghargaan Internasional

“Penandatanganan MoU untuk menjalin kerja sama dan mengidentifikasi potensi kolaborasi yang saling menguntungkan. Termasuk mengenai pemakaian energi bersih yang ramah lingkungan," ujar Anggota Komite Eksekutif PT Gunung Raja Paksi, Kimin Tanoto.

Menurut Kimin, MoU dengan FFI mengeksplorasi kolaborasi dalam kasus penggunaan hidrogen hijau dan amonia hijau.

BACA JUGA: Pimpin Industri Baja Asia Tenggara, GRP Luncurkan Buku Panduan Strategi ESG

Penggunaan hidrogen hijau memungkinkan GRP memproduksi baja rendah emisi di sektor yang sangat sulit dikurangi.

Sedangkan perjanjian dengan KADIN menjanjikan komitmen GRP menuju nol bersih, yang merupakan area fokus utama setelah GRP meluncurkan Buku Panduan ESG beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Lestarikan Ekosistem Laut, Pupuk Kaltim Gandeng Yayasan Puri Kauhan Ubud Gelar Ghurnita Samudra Murti

“Hal ini sejalan dengan Buku Panduan ESG kami. Dalam hal ini, akan mendorong perusahaan maju dalam agendanya untuk dekarbonisasi industri baja kawasan melalui percepatan emisi nol bersih dan mempromosikan penggunaan energi hijau, yang merupakan area fokus utama dalam strategi ESG-nya,” jelasnya.

Kimin menambahkan, berbagai upaya mencapai Indonesia Net Zero Emission tersebut, tak lepas dari peran KADIN Net Zero Hub (KADIN NZH).

KADIN NZH, lanjutnya, merupakan wadah gerakan dekarbonisasi pada sektor industri dan komersial serta upaya mendukung transisi energi guna mencapai Indonesia Net Zero Emission.

Terkait hal itu, Ketua Komite Energi Terbarukan KADIN Muhammad Yusrizki menjelaskan, KADIN NZH bertujuan untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan, dengan membantu sektor swasta Indonesia dalam merealisasikan komitmen net zero emission.

“Pencapaian nol bersih pada 2060, hanya dapat dicapai dengan kerjasama dengan mitra sektor swasta seperti GRP. Kami berharap MoU ini akan membuka jalan bagi kemitraan masa depan,” kata Yusrizki.

Sementara Andrew Forrest AO, Ketua dan Pendiri FFI mengatakan, pihaknya tak bisa mengurangi emisi karbon sendirian. Dia berharap,  perusahaan-perusahaan penghasil emisi mengikuti jejak PT GRP.

“Kami bertekad, membantu mereka untuk melakukan menuju dekarbonisasi,” tutur Andrew.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler