Perkuat Manajemen Data Kependudukan, BKKBN Kembangkan SIGA

Kamis, 21 April 2016 – 18:15 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty memimpin delegasi Indonesia ke Sidang Ke-49 Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (Commission on Population and Development/CPD). Sidang itu diselenggarakan di New York pada 11-15 April 2016 lalu. 

Di forum tersebut Surya menyampaikan bahwa rencana pembangunan nasional Indonesia telah disesuaikan dengan target dan indikator sustainable development goals (SDG). Salah satunya adalah membangun manajemen data kependudukan yang akurat berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

BACA JUGA: Jaksa Agung: Eksekusi Terpidana Mati Lebih Mudah di Tempat Ini

"Indonesia berkomitmen untuk terus memperbaiki manajemen data kependudukan melalui berbagai metode, dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu pengumpulan data dalam sensus kependudukan," ujar Surya seperti dilansir dari keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Kamis (21/4).

Dia menambahkan bahwa Indonesia saat ini sedang membentuk forum data kependudukan guna memfasilitasi koordinasi dan pertukaran informasi antar pemangku kepentingan di bidang kependudukan. Indonesia juga mendorong masyarakat internasional untuk meningkatkan investasi dan kerjasama pembangunan kapasitas manajemen data dan statistik kependudukan.

BACA JUGA: Ketua BPK Belum Setor LHKPN? Akbar: Menyedihkan

Sebagai tindak lanjut dari konferensi di New York, lanjutnya, BKKBN akan fokus dalam mengembangkan Sistem Informasi Keluarga (SIGA) berbasis teknologi informasi dan komunikasi. "Nantinya sistem ini secara nasional akan memperkuat perencanaan anggaran berbasis program, termasuk pengembangan Kampung KB, dan juga akan mempermudah pemantauan pencapaian SDG," terang dia.

Konferensi kependudukan tersebut merupakan komisi fungsional yang dibentuk Economic and Social Council (ECOSOC). Yaitu organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi masalah ekonomi dan sosial. Tugas utamanya menindaklanjuti program aksi yang diamanatkan International Conference on Population and Development (ICPD).

BACA JUGA: KPK Bidik Pemberi Suap Panitera PN Jakpus

"CPD juga berfungsi melakukan pengawasan, peninjauan dan evaluasi implementasi program dalam lingkup nasional, regional maupun internasional serta memberi masukan kepada ECOSOC," ujar Surya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/4).

Anggota CPD dari kelompok Asia Pasifik pada tahun ini adalah Bangladesh, RRT, Iran, Irak, Jepang, Malaysia, Mongolia, Oman, Pakistan dan Filipina. Saat ini Indonesia sebagai observer karena sebelumnya pernah menjadi anggota pada periode 2001-2013. Sementara delegasi dari Indonesia selain dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga dari Kementerian Luar Negeri RI dan Sekretariat Kabinet RI.(dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun... Meme-meme Lucu Hebohkan Hari Kartini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler