jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI dan Department of Treasury (Departemen Perbendaharaan) Amerika Serikat menyepakati kerja sama tentang penguatan pembiayaan infrastruktur dan pembangunan pasar finansial.
Kesepakatan kerja sama itu dituangkan dalam memorandum saling pengertian (MSP) yang diteken Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Menkeu AS Steven Mnuchin belum lama ini.
BACA JUGA: Pasar Modal Jadi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur
"Sebagaimana diketahui, masih terdapat ruang yang luas bagi swasta untuk berinvestasi di proyek-proyek infrastruktur nasional," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Rahayu Puspasari dalam keterangan pers Kemenkeu, Sabtu (19/9).
Kemenkeu meyakini kolaborasi itu sangat relevan untuk menjawab permasalahan kebutuhan permodalan dalam rangka pembangunan infrastruktur di Indonesia.
BACA JUGA: Ada Rekor Baru dari Bu Menkeu soal Penerbitan Surat Utang
Menurut Rahayu, kerja sama itu juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), terutama untuk mendorong partisipasi swasta dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur.
Lebih lanjut Rahayu menjelaskan, kerja sama itu mencakup beberapa hal. Cakupan pertamanya ialah pengembangan pasar keuangan regional untuk investasi infrastruktur.
BACA JUGA: Sri Mulyani Bakal Mereformasi Penganggaran Kemenkeu 2021
Kedua, perumusan instrumen dan struktur pembiayaan untuk memfasilitasi dan mengurangi hambatan dalam investasi sektor swasta di bidang infrastruktur. Ketiga, mendorong inovasi dan keberlanjutan pembiayaan proyek infrastruktur.
Keempat, mengeksplorasi program pengembangan kapasitas keuangan dan kerja sama teknis dalam pembiayaan infrastruktur.
Kemenkeu menganggap pengalaman Department of Treasury AS dalam proses pembuatan berbagai skema alternatif pembiayaan dari swasta, menelaah proyek infrastruktur, maupun pemanfaatan pasar modal sebagai salah satu sumber pembiayaan infrastruktur akan menjadi sumber pengetahuan yang baik untuk dijadikan rujukan.
Selain itu, Kemenkeu juga mengharapkan kerja sama tersebut akan memberikan peningkatan kapasitas dalam hal pengelolaan aset dan analisis dampak atas pembiayaan, serta pengembangan fasilitas kredit.
"Kerja sama ini juga dimaksudkan untuk saling memberikan dukungan teknis dalam hal penyiapan proyek infrastruktur yang berpotensi tinggi menarik partisipasi swasta," ujar Rahayu.
Lebih lanjut Kemenkeu mengharapkan kerja sama itu juga memperkuat hubungan antara kedua negara.
"Kemenkeu RI dan Departemen Perbendaharaan AS juga berharap kerja sama ini akan memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin kuat selama ini," pungkas Rahayu.(mcr2/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rizki Sandi Saputra