"Parliamentary treshold (PT) pada pemilu 2009 lalu sebesar 2,5 persen, berdampak pada ketidakpastian sistem PresidensialSementara dalam prakteknya di negara-negara demokrasi yang menganut sistem Presidensial mengisyaratkan bahwa partai politik harus disederhanakan
BACA JUGA: Ipar SBY Pastikan Tak Maju di Pilpres 2014
Karena itu PT harus menjadi 5 persen," tegas Akbar Tandjung, dalam Seminar 'Revitalisasi Pancasila dalam Bidang Politik' di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (7/7).Bahwa dalam prosesnya nanti Partai Golkar akan dituding tengah berupaya menggusur partai kecil dari parlemen, lanjut Akbar, itu tidaklah perlu dihiraukan karena dalam mewujudkannya Golkar tidak sendirian.
"Golkar bersama Partai Demokrat berada dalam koridor yang sama yang memuluskan PT pemilu 2014 sebesar 5 persen agar partai peserta pemilu menjadi 5 parpol saja serta sistem Presidensial bisa diselenggarakan," tegas mantan Ketua DPR itu.
Lebih lanjut Akbar menjelaskan penyederhaan partai untuk penguatan fungsi kelembagaan negara identik dengan proses membunuh demokrasi.
"Filosofinya jelas yakni Pancasila yang menjadi ruh nilai dasar konstitusi dalam menata dan mengimplementasikan sistem politik
BACA JUGA: Gubernur Kembalikan Qanun ke DPRA
Sistem presidensial harus diperkuat," imbuh Akbar.Menurut Akbar, salah satu andil hingga citra DPR terus terpuruk karena relatif banyaknya anggota dewan yang tersangkut kasus korupsi di samping kerapnya kebijakan kontraproduktif yang menyakiti rakyat yang diambil DPR
Sementara itu Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie menambahkan perjuangan kebangsaan sesungguhnya adalah perjuangan mempertahankan Pancasila
BACA JUGA: Demokrat Guncang, Koalisi Retak
Jangan sampai Pancasila berhenti menjadi norma tanpa bisa diwujudkan di masyarakat."Kita ingin mengingatkan bahwa keindonesiaan harus terus dikaitkan dengan keterbukaan yang kreatif, toleransi yang mapan, penghargaan pada kejujuran dan kecintaan tanah air," katanya.
Dengan demikian dia menawarkan konsep negara sejahtera"Golkar menawarkan konsep negara kesejahteraan, konsep jalan tengah pembangunan yang berkembang di negara-negara majuNegara harus memberikan prioritas terhadap pelaku-pelaku ekonomi bangsa selama mereka masih produktif," pungkas Ical.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Tahu Dalang di Balik Nazaruddin
Redaktur : Tim Redaksi