Perkumpulan Strada: Ziarah 100 Tahun Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara

Sabtu, 01 Juni 2024 – 08:11 WIB
Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara Jakarta Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com - Tahun 2024 ini, Perkumpulan Strada (selanjutnya disebut Strada) merayakan perjalanan ziarahnya yang dimulai pada tanggal 24 Mei 1924.

Sebagai lembaga pendidikan nasional yang berbasis di Jakarta dan sekitarnya, perjalanan selama 100 tahun patut disyukuri meski perjalanan itu tidaklah mudah.

BACA JUGA: Menumbuhkan Kecintaan Siswa SMP Strada di Bidang Iptek

Strada tetap bertahan meski melalui berbagai periode sulit. Mulai dari zaman Hindia Belanda hingga penjajahan Jepang, kemerdekaan, orde lama, orde baru, bahkan sampai era reformasi. Berbagai pengalaman pada tiap era itu telah mampu mendewasakan Strada.

Sebagai sebuah entitas pendidikan yang telah melewati berbagai periode sejarah, Strada memang tidak hanya berperan sebagai penyedia pendidikan.

BACA JUGA: Dampak Revolusi Gadget di Kalangan Pelajar

Strada kemudian ikut berkontribusi sebagai perancang masa depan bangsa dengan membangun kepribadian, semangat mandiri, serta rasa cinta akan tanah air pada setiap generasi siswanya.

Hingga saat ini, terdapat lebih dari 300.000 alumni Strada yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Mereka telah menjadi agen perubahan dan pemimpin di berbagai sektor masyarakat.

BACA JUGA: Peluang dan Risiko Penggunaan Kecerdasan Buatan

Keberhasilan mereka membangun fondasi kokoh bagi reputasi Strada sebagai lembaga pendidikan yang unggul dan diandalkan.

Per hari ini, masih ada 24.520 murid pada 75 unit sekolah Strada. Keberadaan puluhan ribu siswa ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap visi, misi, dan komitmen lembaga ini dalam membentuk generasi penerus yang berkualitas.

Seiring pejalanan waktu dan bertambahnya jumlah penduduk tidak menutup kemungkinan jumlah unit sekolah di Strada akan bertambah di masa depan mengingat tingginya permintaan.

Strada memiliki sebanyak 1.451 karyawan yang terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan. Di Strada, pembinaan dan pendampingan terhadap guru sangat diperhatikan sebagai langkah antisipasi terhadap tuntutan zaman di masa depan.

Dari jumlah 1.100 pendidik, diharapkan pada tahun 2034, Strada akan memiliki 10 karyawan bergelar Doktor, serta 475 guru yang telah memperoleh gelar Master.

Saat ini, ada 138 karyawan yang sudah lulus, maupun masih dalam proses pendidikan lanjut di tingkat S-2, dan S-3 khususnya dalam bidang pendidikan dan manajemen sekolah..

Pendidikan Bumiputera

Perjalanan Strada dimulai 100 tahun lalu oleh tiga serangkai pada 100 yakni Pastor Johannes Josephus Hubertus Maria van Ricjkevorsel, SJ; Pastor Antonius Theodorus van Hoof, SJ; dan Pastor Josephus Wilhelmius Maria Wubbe, SJ.

Tiga pastor Jesuit ini memiliki visi yang jelas dan terukur melalui karya pendidikan.

Karya mereka waktu itu disebut "School Village" atau sekolah desa. Fokusnya adalah, pendidikan untuk Bumiputera, khususnya orang-orang tidak mampu yang tinggal di daerah Batavia/Jakarta. Strada diawali dengan sekolah yang berlokasi tidak jauh dari Gereja Katedral tepatnya di Jalan Gunung Sahari 88, Jakarta.

Dalam misinya, Strada menerima para siswa yang tidak mampu secara finansial, sebuah misi pendidikan yang sangat berarti.

Hingga saat ini, visi Strada sebagai komunitas pendidikan yang unggul, peduli, dan berjiwa melayani terus dipertahankan dan dikembangkan dengan lima nilai dasar, yaitu pelayanan, kejujuran, kedisiplinan, kepedulian, dan keunggulan.

Cinta Tanah Air

Yang menarik, dalam lima nilai dasar tersebut, pada rencana strategis Strada tahun 2024-2034 mendatang, kata "mandiri" dan "cinta tanah air" ditambahkan ke dalam misi lembaga.

Para murid di Strada diharapkan tidak hanya memiliki jiwa pelayanan, kejujuran, disiplin, kepedulian, dan keunggulan, tetapi juga jiwa mandiri dan cinta terhadap tanah air.

Hal ini penting karena setelah lulus, para murid diharapkan memiliki semangat dalam membangun bangsa Indonesia dengan spirit yang didasarkan pada nilai-nilai luhur.

Strada juga menggunakan paradigma pedagogi reflektif, yang menjadi pedoman pedagogis dalam membantu proses pendampingan para murid agar tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga pendidikan karakter.

Kolaborasi antara sekolah, pemerintah, masyarakat, dan orang tua murid telah terwujud, namun perlu terus ditingkatkan.

Subjek pelayanan utama di sekolah adalah, para murid sendiri, yang didampingi dengan sepenuh hati oleh guru-guru yang mencintai pendidikan.

Implementasi kurikulum Merdeka menjadi kebiasaan yang dipraktikkan dalam keseharian melalui profil pelajar Pancasila dan modul ajar merupakan tantangan dalam pendidikan saat ini.

Bagaimana mengimplementasikan hal tersebut membutuhkan semangat dan spirit dari para guru dalam menularkan ilmu dengan baik kepada para murid.

Dalam menghadapi dinamika perubahan zaman yang semain cepat, Strada bercita-cita menjadi sekolah modern, berakar pada budaya, dan menghidupi nilai-nilai dasar kestradaan hingga akhir hayat. Cita-cita tersebut terus diupayakan, dan diwujudkan melalui praksis visi dan misi Strada yang telah dirumuskan.

Sebagai lembaga pendidikan yang sudah mencapai 100 tahun, Strada telah menjadi salah satu simbol keunggulan dalam dunia pendidikan Indonesia.

Perjalanan panjangnya telah membuktikan komitmen teguh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak hanya dengan menyediakan akses terhadap pengetahuan, tetapi juga dengan menanamkan nilai-nilai luhur dan karakter yang kuat pada setiap generasi muridnya.

Di Strada, selain menyediakan pendidikan dari tingkat awal hingga tingkat menengah atas, juga menyediakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal yang menarik, di SMK terdapat beragam jurusan unggulan seperti Digital Marketing, Animasi, Permesinan, Mekatronika, Sepeda Motor, Akuntansi, Perkantoran, dan Informatika.

Aneka jurusan dibuat untuk menjawab tuntutan zaman saat ini serta kebutuhan di masa yang akan datang.

Melalui kurikulum yang berbasis pada kebutuhan zaman dan pedagogi yang inovatif, Strada telah berhasil melahirkan lulusan-lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di kancah global.

Dengan berbagai prestasi dan kontribusi yang telah dicapainya, Strada menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lain dalam memberikan karya pendidikan yang berkualitas.

Spirit keunggulan dan semangat inovasi yang melekat dalam DNA Strada menjadi inspirasi bagi banyak lembaga pendidikan lainnya untuk terus meningkatkan standar dan menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi.

Melalui kolaborasi antar-stakeholder dan upaya bersama untuk terus berkembang, Strada membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan menginspirasi generasi masa depan untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.(***)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler