jpnn.com, HALMAHERA SELATAN - Perkumpulan Telapak selaku lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada pelestarian lingkungan mengaku telah melakukan kunjungan lapangan dan kajian dampak sosial serta lingkungan di kawasan konsesi tambang di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
"Dalam upayanya untuk memastikan keberlanjutan dan kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan dan tanggung jawab sosial di industri pertambangan nikel, Perkumpulan Telapak telah menyelidiki isu-isu yang telah berkembang dan menimbulkan kekhawatiran publik," kata Ketua Tim Site Visit Telapak, Martian Sugiarto dalam siaran persnya, Jumat (3/11).
BACA JUGA: 30 Pekerja Tambang Batu Bara di Muara Enim Ditangkap Polisi
Martian menambahkan dalam kunjungan dan kajian yang dilakukan oleh tim Perkumpulan Telapak pada 9 hingga 13 September 2023, berbagai temuan penting telah diidentifikasi. Hasilnya beberapa poin signifikan yang perlu ditegaskan. Salah satunya, tidak ada pembuangan limbah ke laut atau pencemaran air dan udara.
"Salah satu temuan utama adalah bahwa tidak ada proses pembuangan limbah tailing ke laut, serta tidak ditemukan tanda-tanda pencemaran sumber air baku yang digunakan oleh masyarakat dan pencemaran udara," kata Martian.
BACA JUGA: Polisi Tangkap 30 Pekerja Tambang Batu Bara Ilegal di Muara Enim, Ini Barang Buktinya
Martian menambahkan perusahaan tambang yang ada di lokasi telah melakukan upaya reklamasi lahan bekas tambang yang sesuai dengan skema reklamasi dan revegetasi. Hal tersebut merupakan langkah positif dalam pemulihan kondisi lingkungan.
"Temuan lainnya mencakup pengolahan sisa hasil produksi menjadi bahan baku untuk berbagai keperluan, pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dan langkah-langkah untuk mengurangi dampak lingkungan, termasuk transisi ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan penggunaan panel surya," kata Martian.
BACA JUGA: Galanggang Arang: Membangkitkan Nilai Universal di Warisan Tambang Batu Bara Ombilin
Meskipun upaya positif ini telah diidentifikasi, Martian menambahkan Perkumpulan Telapak juga mengemukakan beberapa rekomendasi.
Mulai dari peningkatan keragaman tanaman dalam revegetasi dan pemulihan lingkungan, serta perluasan cakupan kegiatan sosial ekonomi bagi masyarakat yang berbasis pada potensi sumber daya alam dan sumber daya yang dimiliki oleh desa-desa di sekitar tambang.
"Dengan demikian, Perkumpulan Telapak berharap hasil kajiannya dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan pertambangan nikel di Indonesia, serta mendorong mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan masyarakat," ungkap Martian.
Martian berharap temuan dan kajian dari Perkumpulan Telapak dapat informasi yang disampaikan dalam dapat diperlakukan sebagai klarifikasi atas isu-isu yang telah berkembang.
"Bahwa perusahaan pertambangan nikel harus dihargai atas langkah-langkah positif yang mereka telah lakukan dalam menjaga keberlanjutan dan tanggung jawab sosial mereka," pungkas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sahabat Polisi Apresiasi Tindakan Kapolres Rokan Hulu Ungkap Tiga Kasus Tambang Ilegal
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan