Perlambatan Ekonomi Bisa Ancam Pariwisata Hingga Investasi

Selasa, 25 Februari 2020 – 19:30 WIB
Investasi. Foto: pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah perlu segera melakukan mitigasi menghadapi ketegangan perdagangan antar negara hingga wabah virus yang menimpa Tiongkok.

Pasalnya hal tersebut bisa berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia di sektor pariwisata, perdagangan, bahkan investasi dan ketenagakerjaan.

BACA JUGA: Ekonomi Indonesia Diyakini Bisa Bertahan di Tengah Perlambatan Global

"Kita perlu waspada dan memang perlu ada mitigasi. Sebagai catatan, perlambatan ekonomi Tiongkok sebesar 1 persen bisa berdampak pada perlambatan ekonomi Indonesia hingga 0,2 persen," kata pengamat ekonomi internasional dari Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi, Selasa (25/2).

Sektor yang terkena dampak secara langsung dalam jangka pendek tentu pariwisata dan perdagangan internasional.

BACA JUGA: Pemerintah Klaim Telah Siapkan Langkah Atasi Perlambatan Ekonomi, Begini Caranya...

Namun, jika dampak dari perlambatan ekonomi ini terjadi berlarut-larut bukan tidak mungkin akan menggerus sektor investasi yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

"Jika melihat tren, pertumbuhan ekonomi global memang sepertinya akan stagnan. Hal lain yang perlu dikhawatirkan adalah kontribusi Tiongkok terhadap dunia saat ini cukup signifikan, kalau permasalahannya berlarut-larut Indonesia juga akan terpengaruh cukup dalam," kata Fithra.

BACA JUGA: Perekonomian Digoyang Virus Corona, Pemerintah Langsung Guyur Subsidi untuk Masyarakat

Menurutnya, perlu ada terobosan yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi dampak yang lebih parah untuk ekonomi Indonesia.

Selain insentif dan stimulus dengan menggunakan instrumen moneter dan fiskal yang cukup efektif, perlu ada pembenahan faktor institusional.

"Goncangan terhadap kemampuan supply dan manufaktur kita yang terus menurun, perlu dijawab dengan pembenahan faktor institusional. Pembahasan Omnibus Law memang dinantikan dan perlu segera diselesaikan karena bertujuan membenahi hal tersebut. Tapi memang perlu pelibatan lebih banyak pemangku kepentingan," kata Fithra.

Hari ini, pemerintah mengumumkan paket stimulus ekonomi menindaklanjuti ancaman perlambatan ekonomi karena virus Corona di Tiongkok. 

Paket stimulus tersebut mencakup kebijakan moneter dan fiskal, percepatan belanja kementerian dan lembaga, hingga upaya menurunkan defisit neraca transaksi berjalan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler