jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah serius mengevaluasi pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat.
Menurut dia, evaluasi tersebut dimaksudkan untuk melihat dampak kebijakan tersebut dalam menurunkan laju penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: Kamrussamad: PPKM Darurat Dihentikan, Angka Kematian Berpotensi Tembus 5.000 per HariÂ
Selain itu, kata Saleh, evaluasi juga dimaksudkan untuk melihat kelemahan-kelemahan yang ada selama PPKM darurat dijalankan.
Menurut dia, PPKM darurat sebagai sebuah kebijakan tentu dinilai sangat beragam.
Ada yang mengatakan baik dan perlu dilanjutkan, bahkan lebih dipertegas lagi.
BACA JUGA: Dokter Tirta Berbagi Tips Menyembuhkan Anosmia Covid-19
Namun, sebaliknya, ada yang menyatakan harus dihentikan karena menganggu ekonomi masyarakat.
Oleh karena itu, lanjut Saleh, evaluasi sangat penting dilakukan pemerintah.
BACA JUGA: Mengurangi Beban Rakyat, Pemerintah Salurkan Bansos Tambahan Rp 39,19 Triliun
Dalam evaluasi, katanya, pemerintah harus melakukan kajian secara komprehensif dari berbagai aspek.
Menurutnya, selain aspek ekonomi dan sosial, dampak kesehatan menjadi hal yang mendasar untuk dievaluasi.
Sebab, tujuan dari kebijakan PPKM darurat adalah untuk menurunkan jumlah orang yang terpapar Covid-19.
Nah, Saleh berujar, ukurannya sederhana.
Menurut dia, jika jumlah yang terpapar Covid-19 makin sedikit, tingkat hunian rumah sakit menurun, orang yang sembuh meningkat, dan yang meninggal dunia berkurang jauh, maka PPKM darurat dinilai berhasil dan bisa direkomendasikan untuk diperpanjang.
“Sebaliknya, jika ternyata tidak ada perubahan siginifikan, maka pemerintah diminta untuk mencari alternatif kebijakan yang lain,” kata Saleh dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, Minggu (18/7).
Menurut Saleh, perlu diingat bahwa apabila PPKM darurat diperpanjang maka hal penting yang harus diperhatikan adalah pemberian bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat terdampak yang membutuhkan.
Sebab, katanya, aturan pembatasan yang makin ketat sangat berdampak bagi penghasilan masyarakat.
Menurutnya, banyak di antara masyarakat yang kesulitan untuk bertahan.
“Akibatnya, mereka akan tetap keluar rumah dan bekerja sebagaimana biasanya,” kata dia.
Selain itu, Saleh meminta aparat yang bertugas menertibkan masyarakat untuk bersikap tegas, tetapi tetap humanis.
Dia mengingatkan jangan sampai ada aparat yang merusak barang dagangan dan bersikap kasar.
“Pendekatan persuasif dan humanis harus dikedepankan,” ungkapnya.
Dia menambahkan jika ada anggota masyarakat yang belum taat, maka bisa ditegur dengan baik-baik.
“Lakukan pendekatan dialogis. Dengan cara ini, diyakini mereka juga akan mengerti dan akhirnya patuh, tetapi kalau caranya kasar, bisa jadi mereka melawan. Apalagi, ada tindak kekerasan. Secara naluriah, mereka pasti tidak akan terima,” kata legislator dari Dapil II Sumatera Utara. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy