Permainan Lato-lato Mulai Dilarang, Ternyata ini Penyebabnya

Rabu, 11 Januari 2023 – 20:25 WIB
Sejumlah anak-anak di Semarang, Rabu (11/1/2023) menunjukkan mainan lato-lato yang sedang viral. (ANTARA/Zuhdiar Laeis).

jpnn.com - SEMARANG - Permainan lato-lato mulai dilarang karena dikhawatirkan bisa mengganggu pembelajaran dan membahayakan para siswa.

Larangan disampaikan Dinas Pendidikan Kota Semarang.

BACA JUGA: Harga Lato-Lato, Pedagang Mengungkap Keuntungan yang Didapat, Wouw

Para siswa dilarang membawa dan memainkan lato-lato di sekolah.

"Sudah kami imbau siswa untuk tidak membawa lato-lato ke sekolah," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Semarang Suwarto, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/1).

BACA JUGA: Warga Jakarta Perlu Tahu, Dilarang ada Kerumunan di 73 Titik di Malam Tahun Baru

Larangan tersebut telah disampaikan Disdik Kota Semarang melalui koordinator-koordinator satuan pendidikan (korsatpen) untuk disampaikan ke sekolah di seluruh jenjang pendidikan.

Lato-lato adalah mainan berupa dua buah bola plastik berbobot padat keras dengan permukaan halus yang diikat seutas tali dengan cincin jari di tengah yang dimainkan dengan dibentur-benturkan.

BACA JUGA: Kebijakan Baru, Siswa Belum Vaksin Dilarang Ikut Pembelajaran Tatap Muka

Beberapa kasus tercatat permainan lato-lato membuat sejumlah anak cedera akibat terkena mata dan bibirnya, sehingga beberapa daerah sudah melarang siswa membawa mainan itu di sekolah.

Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Disdik Kota Semarang Hidayatullah menjelaskan bahwa sekolah diminta membuat surat edaran kepada orang tua siswa mengenai larangan membawa lato-lato.

"Lato-lato kalau kena mata dan kepala kan bahaya, karena itu (bahannya) keras. Di beberapa daerah, lato-lato juga sudah memakan korban. Makanya, kami meminta sekolah mengawasi siswa," katanya.

Di samping membahayakan karena terbuat dari material keras dan cara memainkannya yang dibentur-benturkan, suara yang ditimbulkan permainan itu juga bising sehingga bisa mengganggu kegiatan pembelajaran.

"Kami kewenangannya kan hanya di sekolah, tidak bisa melarang mereka memainkannya di rumah."

"Namun, semestinya perlu kesadaran orang tua untuk mengawasi dan mengingatkan anaknya dalam bermain," katanya.

Disdik juga meminta korsatpen untuk mendata sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya mengenai temuan siswa yang membawa lato-lato dan sejauh ini sudah terkondisikan dengan baik.

"Dampak negatif permainan (lato-lato) sudah diumumkan saat upacara Senin (8/1) kemarin."

"Nah, kemarin (10/1) kami sampaikan imbauan kepada korsatpen mengenai larangan membawa dan memainkan lato-lato di sekolah," pungkas Hidayatullah. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makanan-makanan ini Sangat Lezat, tetapi Iklannya Terpaksa Dilarang


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler